SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj kembali menjadi sorotan para warga NU setelah diangkat sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Kereta Api Indonesia (KAI). Banyak sekali kader dan warga NU kecewa dan menyayangkan sikap Kiai Said Aqil menerima dan menduduki jabatan tersebut.
Bahkan Pembina Barikade Gus Dur Jawa Timur H. Ahmad Khoiri Mahfud terang-terangan meminta kepada Ketua Umum PBNU KH. Said Agil untuk menolak jabatan Komut KAI.
BACA JUGA:
- Penumpang Arus Balik Masih Padat, Petugas Satlantas Polres Kediri Kota Patroli ke Stasiun KA
- H-7 Lebaran Terpantau Belum Padat, Ini Prediksi Puncak Arus Mudik di Stasiun Madiun
- Tak Kalah Mewah dengan Eksekutif, PT KAI Resmi Operasikan Kereta Ekonomi Generasi Terbaru
- Disebut Mau Dongkel Cak Imin, Gus Yaqut: Gosip, Digosok Makin Sip
“Kami menilai bahwa Ketum PBNU tidak pantas menerima jabatan itu. PBNU itu jauh lebih besar dari sekadar jabatan komut. Apalagi NU adalah ormas terbesar di indonesia yang hanya dimanfaatkan oleh kepentingan tertentu,” kata Ahmad Khoiri Mahfud dalam rilis yang diterima BANGSAONLINE.com, Kamis (4/3/2021).
Ahmad Khoiri Mahfud menjelaskan bahwa desakan mundur itu tak ada tendensi lain selain untuk menjaga marwah NU. “Kami mengharap Pak Said menolak menjadi Komut KAI semata-mata karena untuk menjaga marwah NU (Nahdlatul Ulama), dan beliau bisa menunjuk yang lain untuk menjadi komisaris,” tegasnya.
Seperti ramai diberitakan, Said Aqil diangkat sebagai Komusaris Utama KAI berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN bernomor SK-64/MBU/03/2021. Said Aqil menggantikan posisi Jusman Syafii Djamal.
Selain sebagai Komisaris Utama KAI, Said Aqil juga merangkap sebagai komisaris independen perusahaan pelat merah itu. Kementerian BUMN juga menunjuk Riza Primadi sebagai Komisaris Independen KAI, Rochadi sebagai Komisaris Independen KAI, Diah Natalisa sebagai Komisaris KAI, dan Chairul Anwar sebagai Komisaris KAI.
Lalu bagaimana tanggapan Kiai Said Aqil? Sebelumnya, juru bicara Ketum PBNU Said Aqil, Muchammad Nabil Haroen (Gus Nabil), mengatakan bahwa Said Aqil berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh negara.