​Pascapilkada, Jaman Jatim Evaluasi Pembekuan Jaman Surabaya

​Pascapilkada, Jaman Jatim Evaluasi Pembekuan Jaman Surabaya Mulyadi, S.H., Ketua DPD Jaman Jatim. (foto: ist)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung dan serentak tahun 2020 telah usai. Demikian pula di Jawa Timur. Hal itu seiring dengan tuntasnya proses . Termasuk proses gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK). Pemenang pilkada pun telah ditetapkan KPU. Rencananya tanggal 26 Februari, 19 kepala daerah terpilih di Jatim akan dilantik oleh Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Namun selesainya tahapan pilkada masih menyisakan masalah pada ormas Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman). Organisasi relawan pendukung Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019 itu terbelah dukungan di Pilkada Surabaya. DPD Jaman Jatim mendukung Pasangan Machfud Arifin-Mujiaman, sedangkan DPK Jaman Surabaya mendukung Pasangan -. Akibatnya, DPK Jaman Surabaya dibekukan oleh DPD Jaman Jatim.

"Sampai saat ini kami masih membekukan DPK Jaman Surabaya. Kami akan lakukan evaluasi, apakah pembekuan itu dicabut atau tidak," tegas Ketua DPD Jaman Jatim Mulyadi, Senin (22/2/2021).

Mulyadi menegaskan, pihaknya menunggu laporan dari pengurus Surabaya tentang capaian yang mereka raih dalam Pilkada Surabaya. Pengacara muda ini mengakui, Eri- calon yang didukung Jaman Surabaya keluar sebagai pemenang. Namun bukan serta merta pengurus yang sudah dibekukan mendapatkan pengampunan.

"Secara politik memang Pasangan Eri- yang didukung Jaman Surabaya menang. Tapi capaian ke organisasi belum jelas, apakah pascakemenangan itu, Jaman di Surabaya semakin kuat dan solid atau bagaimana. Harus jelas parameternya capaian untuk organisasi," ujar Mantan Presiden BEM Universitas Wijaya Kusuma Surabaya itu.

Mulyadi mengungkapkan sampai saat ini pengurus DPK Jaman Surabaya belum pernah datang ke kantor DPD Jaman Jatim atau berkomunikasi secara langsung kepada dirinya selaku Ketua Jaman Jatim. Namun secara nonformal mereka sudah berkomunikasi dengan Bendahara Jaman Jatim, Mila.

"Ketua DPK Jaman Surabaya sudah berkomunikasi informal kepada Mbak Mila, Bendahara DPD Jaman Jatim. Mungkin karena sesama perempuan mereka lebih cair. Saya masih menunggu itikad baik untuk mempertanggungjawabkan pilihan mereka saat pilkada secara organisatoris. Karena ini organisasi, ada aturan yang harus ditaati bersama," imbuh Mantan Ketua LMND Jatim itu.

Mulyadi mengungkapkan, dalam lalu, Jaman berperan aktif di tujuh pilkada. Peran aktif itu ditunjukkan dengan dukungan organisasi dalam pemenangan kepala daerah yang didukung. Dari tujuh pilkada itu, hanya Pilkada Surabaya yang mengalami dualisme dukungan. Hal itu terjadi karena DPK Jaman Surabaya tidak mengikuti arahan DPD Jaman Jatim.

"Kalau Jaman Surabaya tertib organisasi, saya kira tidak akan ada dualisme dukungan. Buktinya di daerah lain solid, satu komando. Masalah kalah-menang itu urusan lain," pungkas Tokoh Muda NU asal Madura tersebut. (mdr/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO