Dua Hari Berturut-turut, Bupati Arifin Rampungkan Penempatan 400 Pedagang di Pasar Pon

Dua Hari Berturut-turut, Bupati Arifin Rampungkan Penempatan 400 Pedagang di Pasar Pon Bupati Arifin saat melayani pedagang Pasar Pon Trenggalek. foto: HERMAN/ BANGSAONLINE

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Guna memastikan seluruh pedagang mendapat jatah kios dan los di Trenggalek, Bupati Trenggalek Moch. turun tangan sendiri terhadap proses penempatan pedagang di tiap kios maupun los.

Terhitung sejak dua hari, secara maraton Bupati Arifin tanpa mengenal rasa lelah akhirnya berhasil merampungkan tugas menempatkan 400 pedagang ke dalam Trenggalek.

Proses penempatan pedagang dimulai dari jam sembilan pagi hingga menjelang Salat Maghrib di Pendopo Kabupaten Trenggalek. Satu per satu para pedagang itu menghadap pada Bupati Arifin untuk mengikuti proses pengundian sekaligus tanda tangan pakta integritas.

Kepada BANGSAONLINE.com, Bupati Arifin mengatakan bahwa apa yang dia kerjakan selama dua hari berturut-turut ini, demi kepentingan masyarakat dan sekaligus untuk memastikan agar seluruh pedagang mendapat jatah kios maupun los.

"Ini kasus khusus. Kenapa saya bilang kasus khusus, karena di dalamnya ada korban kebakaran, jadi saya gak ingin yang jualan di situ kelewatan haknya untuk mendapatkan penempatan," ungkap Arifin usai merampungkan penempatan terhadap 400 pedagang, Kamis (11/2).

Orang nomor satu di Kabupaten Trenggalek ini juga menyampaikan alasan dirinya turun langsung dalam proses kali ini. Karena ingin mengawal secara langsung penempatan pedagang dengan tetap mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi seperti saat ini.

Selain itu, dia juga menginginkan penataan pedagang sesuai dengan zonasinya dengan tujuan agar tidak ada kesan kumuh nantinya.

Ketika ditanya apakah tidak merasa lelah melayani pedagang selama berjam-jam dari pagi hingga jelang malam, Arifin mengakui sangat lelah. "Kalau lelah itu pasti ada lah," ungkapnya.

Namun yang terpenting, kata Arifin, ekonomi para pedagang pasar yang megah ini bisa berjalan lancar nantinya. Mengingat, sejak mengalami kebakaran di tahun 2018, para pedagang hidup dalam pengungsian selama 3 tahun hingga 2021.

"Maka ketika pasar dibuka terus ramai dan rezeki mereka lancar, lelah saya dua hari terbayarlah," pungkasnya. (man/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO