​Anggap Kudeta AHY Lumrah, 4 Faksi Partai Demokrat Mau Capreskan Moeldoko

​Anggap Kudeta AHY Lumrah, 4 Faksi Partai Demokrat Mau Capreskan Moeldoko Moeldoko. Foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Isu terhadap Ketua Umum Partai () ternyata bukan isapan jempol. "Ada empat faksi selama ini di tubuh Partai . Yakni faksi simpatisan mantan Ketua Umum Partai (Alm) Hadi Utomo, faksi SBY, faksi Anas Urbaningrum, dan faksi Marzuki Alie," kata Yus Sudarso, Mantan Ketua DPP Partai , di Restoran Dapur Sunda Mal Bellagio, Jakarta Selatan, Selasa (2/2/2021).

Yus Sudarso terang-terangan mengatakan 4 faksi ini ingin agar menjadi pemimpin Partai . Sebab, menurut dia, banyak kader yang ingin menggelar kongres luar biasa (KLB) ketika menjabat Ketum PD.

"Sepengetahuan saya adalah bercak-bercak (KLB untuk mengganti ) itu sudah timbul pada saat kongres Maret (2020) itu, gitu," kata Yus.

"Ya, bahwa partai, tantangan partai ke depan semakin berat. Jadi dari kawan-kawan melihat figur yang pas untuk di-create adalah Pak . Akan tetapi kami semua sayang Pak SBY, sayang Pak , kalau punya presiden, pastinya Mas sekala prioritas menjadi menteri kami. Dan 10 tahun ke depan beliau lebih matang untuk kita gadang menjadi pemimpin bangsa ini," kata Yus dikutip detik.com.

Menurut dia, adalah salah satu dari empat faksi yang ada di dalam tubuh Partai . Bahkan lahir dari faksi Soesilo Bambang Yudhoyono yang merupakan ketua dari hasil Kongres Luar Biasa (KLB).

Karena itu Yus Sudarso menilai gerakan terhadap sesuatu yang lumrah. Bahkan upaya itu menjadi hal yang alami. "Sebenarnya pergerakan yang dimaksud bukan pergerakan, tapi mengalir seperti air dari daerah lalu kembali kepada kanal-kanal faksi yang ada tadi. Itu sah-sah saja dalam parpol bukan hal yang tabu," kata Yus.

Yus minta tidak panik dan membuat isu yang semakin melebar. Jika masih didukung oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Pusat (DPD), peristiwa meng tidak akan terjadi.

"Tidak usah khawatir selama didukung oleh DPC dan DPD. Kami di sini hanya untuk membuat semakin besar," jelasnya.

Yang menarik, faksi-faksi itu tidak hanya ingin melengserkan dari posisi Ketua Umum Partai , tapi juga menggadang sebagai bakal calon presiden 2024.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO