​Pertanyakan Siapa di Balik Abu Janda, Kiai-Kiai Anggap Banyak Rugikan NU

​Pertanyakan Siapa di Balik Abu Janda, Kiai-Kiai Anggap Banyak Rugikan NU Abu Janda berpakaian seragam Banser. Foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Abu Janda memposting video permintaan maaf kepada para kiai NU, Gus, dan Ustadz terkait twitnya di twitter yang menyebut “Islam Arogan”. Dalam posting video itu, Abu Janda mengaku sebagai warga NU kultural. Intinya ia mengklarifikasi tentang Islam Arogan yang kini ramai diperbincangkan publik.

Padahal para Kiai NU jengkel terhadap Abu Janda bukan hanya karena ia menyebut “Islam Arogan” tapi juga karena selama ini pernyataannya-pernyataannya yang kontroversial  dan merugikan NU.

Para kiai dan pengurus NU banyak yang mengaku tak kenal dengan Abu Janda. Bahkan pengakuan Abu Janda sebagai kader NU dianggap meragukan, sehingga para kiai mempersoalkan ulah Abu Janda yang sering pamer dan pakai seragam Banser.

Para pengurus NU juga menganggap pria bernama Heddy Setya Permadi itu tak jelas asal-usulnya dan hanya memanfaatkan NU sebagai tameng.

Karena itu Wakil Ketua PWNU Jawa Timur KH. Abdussalam Sohib mempertanyakan siapa di balik Abu Janda?

“Dan sebenarnya kami juga tidak tahu latar belakang dia itu apa. Kemudian kok bisa seorang Abu Janda yang tidak jelas asal usulnya menjadi tokoh yang kemudian pernyataan-pernyataan ini sering menghebohkan. Kalau tidak ada orang-orang di balik itu tak mungkin,” tegas Gus Salam – panggilan akrab KH Abdussalam Sohib.

“Yang perlu dipahami juga, Abu Janda tak ada kaitannya dengan NU. Sama sekali tak ada. Menurut saya bahkan lebih banyak cenderung merugikan NU,” tambah pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang itu.

Gus Salam juga mempersoalkan Abu Janda yang sering pakai baju Banser. “Itu juga dia sering pakai baju Banser dan seterusnya. Itu kan menurut saya sesuatu yang tidak patut dia lakukan. Dan sangat merugikan,” kata Gus Salam dilansir detik.com.

Ketua PWNU DKI Jakarta Syamsul Maarif lebih keras lagi. Ia merespons pernyataan Abu Janda yang mengaku Banser. Menurut dia, jika Abu Janda tercatat sebagai anggota Banser harus dinon-aktifkan dari , “Ini demi ketertiban anggota Banser karena Abu Janda sering menjadikan NU sebagai tameng pelindung. Sebagai organisasi induknya gitu sementara saya juga bertanya nih sebenarnya Abu Janda anggota Banser mana,” tegasnya.

(KH Syamsul Maarif. Foto: dakwahnu.id)

Syamsul Maarif mengaku sudah mengecek pada PW DKI Jakarta. Ternyata Abu Janda tak tercatat sebagai anggota DKI. Padahal ia tinggal di DKI Jakarta.

Karena itu ia minta agar GP Pusat segera menon-aktifkan Abu Janda, jika tercatat sebagai anggota atau Banser.

Bagaimana tanggapan GP ? Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Lukman Hakim menegaskan bahwa Abu Janda bukan pengurus . Tapi Lukman mengakui bahwa Abu Janda adalah anggota Banser.

Menurut dia, Abu Janda telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Banser di Magelang beberapa tahun lalu.

Masih menurut Lukman, sebelum jadi anggota Banser, Abu Janda sudah aktif di media sosial. Namun aktivitasnya di media sosial bersifat personal, tidak mewakili sikap organisasi. “Terhadap cuitan Abu Janda tentang evolusi (diarahkan ke Natalius Pigai) dan Islam arogan (kepada Tengku Zulkarnaen), dianggap sebagian orang sebagai rasisme, biarlah para ahli dan otoritas hukum yang memutuskan kebenarannya,” kata Lukman di laman resmi NU.or.id, Sabtu (30/1/2021).

Bagaimana tanggapan PBNU? Katib Syuriah PBNU Zulfa Mustofa menegaskan bahwa Abu Janda bukan bagian dari NU dalam arti bukan pengurus NU. Menurut dia, ucapan Islam Arogan yang disampaikan Abu Janda tidak mencerminkan perkataan warga NU.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO