​Kiai Asep Selalu Menolak Pesantrennya Dibantu Pemerintah, Ini Dua Alasan Utamanya

​Kiai Asep Selalu Menolak Pesantrennya Dibantu Pemerintah, Ini Dua Alasan Utamanya Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. foto: MMA/ BANGSAONLINE.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., selalu menolak pesantren yang diasuhnya disumbang orang lain, termasuk pemerintah. Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu selalu membiayai lembaga pendidikan Islam yang diasuhnya secara mandiri.

Kenapa? Ternyata ada dua alasan sangat prinsip bagi Kiai Asep. “Pertama, orang yang membantu pasti meremehkan (memandang rendah) terhadap orang yang dibantu,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com di Guest Houe Institut Pesantren KH Abdul Chalim, Jumat (22/1/2021) malam.

“Kedua, nilai orang yang dibantu itu ya setara atau hanya senilai bantuan yang diterima itu,” tegas Kiai Asep lagi. Artinya, harga diri orang yang menerima bantuan itu hanya senilai bantuan yang ia terima.

Menurut Kiai Asep, seorang ulama harus pasrah total kepada Allah SWT. “Jika seorang ulama menolak bantuan, maka rezekinya akan banyak. Asal pas,” tegas Kiai Asep. Yang dimaksud pas adalah pasrah toral kepada Allah SWT.

Karena itu Kiai Asep menolak ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan bantuan membangun asrama universitas islam internasional yang kini pendiriannya sedang dipersiapkan. “Waktu itu Pak Jokowi bersama Pak Pratikno (Menteri Sekretaris Negara-Red). Tapi saya bilang lebih baik bantuan itu diberikan kepada pesantren lain yang lebih membutuhkan,” tutur Kiai Asep yang kini memiliki sekitar 10 ribu santri.. 

Menurut Kiai Asep, tidak adil jika pesantren yang diasuhnya menerima bantuan mengingat sudah mampu membiayai secara mandiri, sementara banyak pesanrten lain lebih membutuhkan bantuan. 

Saat kampanye pilpres, Kiai Asep sangat all out mendukung Jokowi. Bahkan bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (saat itu belum dilantik), Kiai Asep kampanye untuk pemenangan Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin ke berbagai daerah di Indonesia. Bahkan juga sampai keluar negeri. Di antaranya ke Hongkong, Malaysia, dan Taiwan.

(Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. (berbaju putih) bersama M. Mas'ud Adnan (baju kotak-kotak paling kanan), Komisaris Utama HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com, dan Muslem Hamdani (Ketua PW Pergunu Aceh) menyaksikan laut di pantai di Aceh usai ziarah ke makam Syeikh Kuala Banda Aceh, Rabu (23/12/2020). foto: MMA/ BANGSAONLINE.COM)

Saat itu BANGSAONLINE.com sempat ikut rombongan Kiai Asep dan Khofifah keluar negeri dan menulis laporan dari tiga negara itu. Terutama saat Kiai Asep dan Khofifah beserta rombongan menemui ratusan ribu TKI-TKW di tiga negara tersebut. Di Hongkong, misalnya, Kiai Asep dan Khofifah mengumpulkan para TKI-TKW untuk kampanye Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin di Victoria Park, taman terbesar di Hongkong yang luasnya mencapai 19 hektare.

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO