​Christianto Wibisono Tanya Zikir "Hu", Dahlan Iskan: Sulit Jelaskan, Apalagi pada Orang Kristen

​Christianto Wibisono Tanya Zikir "Hu", Dahlan Iskan: Sulit Jelaskan, Apalagi pada Orang Kristen Christianto Wibisono. foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Tulisan Dahlan Iskan, wartawan kawakan, sangat cerdas dan inspiratif. Karena itu banyak sekali pembacanya. Termasuk Christianto Wibisono atau Oey Kian Kok, analis bisnis terkemuka di Indonesia.

Christianto Wibisono bahkan sempat kontak Dahlan Iskan bertanya tentang tulisan mantan menteri BUMN itu di Disway.

Yang menarik, Christianto Wibisono tidak bertanya tentang tulisan terkait bisnis, tapi bertanya soal zikir 'Hu' di Disway tiga hari lalu itu.

“Yang diamalkan oleh pengikut tarekat Satariyah seperti keluarga saya,” tulis Dahlan Iskan dalam tulisannya berjudul Meramu Obat yang juga dimuat di HARIAN BANGSA, Jumat (15/1/2021).

Lalu bagaimana jawaban Dahlan Iskan? “Saya bingung mencari cara menjawab. Kepada orang Islam saja saya sulit menjelaskannya. Apalagi ini kepada orang Kristen,” jelas pengusaha media sukses itu.

Dahlan menjelaskan, bahwa tarekat itu artinya ''jalan''. “Yakni jalan menuju Tuhan. Bukan hanya untuk bertemu Tuhan melainkan bagaimana bisa menyatu dengan Tuhan,” tulis Dahlan Iskan lebih lanjut.

“Saya tahu, pasti banyak jalan menuju Tuhan. Masing-masing bisa menemukan jalannya sendiri-sendiri. Asal mau mencari. Atau ada yang menunjukkannya dengan benar,” tutur Dahlan Iskan.

Seperti ditulis BANGSAONLINE.com, selama ini publik hanya tahu Dahlan Iskan sebagai wartawan kawakan, pengusaha media sukses, dan mantan Menteri BUMN. Padahal pria yang kini memasuki usia 70 tahun itu lahir dari keluarga pesantren. Yaitu Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM) Takeran Magetan Jawa Timur yang kini membawahi 120 madrasah.

Dahlan Iskan bahkan penganut Tarikat Satariyah. “Ayah saya memang penganut tarekat satariyah. Sang guru adalah mursyid (pemimpin spiritual) satariyah. Di umur 15 tahun pun saya sudah dibaiat untuk ikut menapaki jalan spiritual itu; yakni mencari "sangkan-paraning-dumadi" lewat dzikir ''hu'' yang banyak dicaci-maki ustad masa kini, tapi dibela dengan baik oleh ulama seperti Gus Baha' –lewat YouTube-nya yang sangat populer itu,” tulis Dahlan Iskan dalam Disway yang juga dimuat HARIAN BANGSA hari ini, Rabu (13/1/2021).

Bagi Dahlan, Tarikat Satariyah tampak sangat fundamental. “Hidup ini dari mana dan hendak ke mana,” tulis Dahlan Iskan yang sering berhari raya atau berlebatan di tanah suci bersama keluarganya karena umroh saat akhir bulan Ramadan.

Ia mengaku sempat menelusuri sejarah Tarikat Satariyah. "Saya sempat bersama Gus Amik keliling Jawa Barat. Ke Pamijahan. Ke Panjalu. Ke Buntet. Ke Benda. Mendalami asal-usul aliran tarekat yang sangat dekat dengan kebatinan Jawa ini," tuturnya.

Gus Amik - nama lengkapnya Ir. KH. Miratul Mukminin - adalah pengasuh Pesantren Sabilil Muttaqien yang wafat beberapa hari lalu karena terserang Covid-19. Gus Amik merupakan keluarga dekat Dahlan Iskan yang pernah menjadi Bupati Magetan.

Dahlan Iskan juga mengaku bertemu seorang doktor yang disertasinya tentang Satariyah. “Saya pun tahu: Islam mulai mengalami benturan spiritual setelah melebar ke wilayah non-Arab,” tulis Dahlan yang lulusan Madrasah Aliyah kemudian melanjutkan ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) tapi tidak tamat.

"Misalnya ketika Islam melebar ke Parsi –yang merasa peradabannya lebih tinggi dari Arab," tulisnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO