​Jembatan Ratusan Juta Berwujud Bambu dan Sesek di Ponorogo Jadi Tempat Swafoto Dadakan

​Jembatan Ratusan Juta Berwujud Bambu dan Sesek di Ponorogo Jadi Tempat Swafoto Dadakan Jembatan berwujud bambu dan sesek menjadi wisata untuk berselfie.

PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Viralnya pemberitaan terkait proyek pembangunan jembatan senilai Rp 199.659.000 yang hanya berwujud bambu dan sesek di Ponorogo, membuat masyarakat setempat penasaran. Kini, jembatan yang dibangun menggunakan dana APBD Tahun 2020 itu menjadi jujukan sejumlah warga Ponorogo untuk berswafoto atau selfie.

Pantauan wartawan BANGSAONLINE.com pada Jumat (18/13/2020) pagi, mereka datang dari berbagai penjuru Ponorogo. Yakni dari Kecamatan Pulung dan sekitarnya, bahkan ada yang dari Kota Ponorogo. Umumnya, mereka penasaran ingin melihat proyek jembatan yang nilainya hampir Rp 200 juta, namun hanya berwujud bambu dan sesek.

Sumani, warga Desa Pandak Kecamatan Balong menjelaskan, jembatan ini menghubungkan dua desa, yakni Desa Bulak dan Desa Pandak Kecamatan Balong.

"Mereka yang ke sini umumnya merasa heran, jembatan senilai ratusan juta itu hanya berwujud bambu dan sesek. Saya tidak menyangka kalau jembatan ramai di medsos dan viral itu kini menjadi tontonan berbagai orang di pelosok Ponorogo," ungkap Sumani.

Anas, warga Kelurahan Purbosuman Kecamatan Kota Ponorogo mengatakan, kedatangannya ke Desa Pandak memang ingin melihat langsung jembatan penghubung tersebut. Ia mengaku mengetahui jembatan tersebut setelah beritanya viral di medsos.

"Ternyata jembatan ratusan juta yang hanya berwujud bambu serta sesek itu benar adanya," ujarnya.

Anas menjelaskan, menurut warga setempat, awalnya jembatan ini sudah bagus dan bisa dilewati kendaraan roda empat atau truk. "Tapi tiba-tiba dibongkar dan sampai saat ini pembangunan jembatan belum tuntas," tukasnya.

Diduga, pengerjaan jembatan itu tidak sesuai pada papan yang dipasang oleh dinas terkait. Sebab sebelumnya, Kepala DPUPR Kabupaten Ponorogo Jamus Kunto saat dikonfirmasi mengatakan kalau anggaran Rp 199 juta itu hanya digunakan untuk membangun fondasi. Namun dalam papan yang terpasang, pembangunan tertulis berupa jembatan. (nov/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO