​Calon Wali Kota-Bupati yang Menang Jangan Tasyakuran, Ini Penjelasan Kiai Afifuddin Muhajir

​Calon Wali Kota-Bupati yang Menang Jangan Tasyakuran, Ini Penjelasan Kiai Afifuddin Muhajir KH Afifuddin Muhajir. foto: mma/ bangsaonline.com

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Pakar Ushul Fiqh KH Afifuddin Muhajir menegaskan bahwa pada dasarnya jabatan adalah amanat. Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo itu lalu mengutip sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam kepada Abu Dzarr:

إنها أمانة و إنها يوم القيامة خزي و ندامة

Artinya, Sungguh jabatan itu adalah amanah dan menjadi (sebab) kehinaan dan penyesalan pada hari kiamat.

“Tapi bagi orang yang mampu menjadikan jabatan sebagai ajang perjuangan dan mendapatkannya dengan cara dan proses yang benar, jabatan merupakan nikmat dan menjadi jalan tol menuju surga,” kata Kiai Afifuddin Muhajir kepada bangsaonline.com, Sabtu (12/12/2020).

Kiai santun yang selalu berpenampilan sederhana itu lalu mengutip Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

يوم من إمام عادل خير من عبادة ستين سنة

Artinya, (Kebijakan) satu hari saja dari pemimpin yang adil lebih baik dari ibadah selama 60 tahun.

“Karena jabatan lebih tampak dimensi amanahnya, maka orang yang mendapatkannya melalui pilkada misalnya, sebaiknya tidak perlu mengadakan tasyakuran,” kata Kiai Afifuddin mengimbau.

Lalu bagaimana untuk menyikapi kemenangan itu? “Kalau harus mengadakan acara, seharusnya tidak diniati tasyakuran, melainkan selametan dengan harapan bisa mampu menunaikan amanat dengan sebaik-baiknya,” tegas Wakil Rais Syuriah PBNU yang akan mendapat anugerah gelar Doktor Honoris Causa (HC) dari Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Jawa Tengah itu. (mma).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO