SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi peran pegiat media sosial memperkenalkan potensi pariwisata, budaya, dan kuliner Jatim. Menurut Khofifah, peran influencer sangat signifikan dalam mendongkrak pamor daerah.
“Mereka mengemas konten dengan cara yang unik dan mudah diterima oleh publik. Bahkan ada spot yang tadinya tidak diketahui banyak orang, mendadak menjadi ramai dikunjungi banyak orang karena terekspos dengan menarik di media sosial. Contohnya di Ranu Manduro, Mojokerto,” ungkap Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Senin (7/12).
BACA JUGA:
- Perayaan Paskah 2024, ini Pesan Khofifah untuk Umat Kristiani
- Pesan Khofifah saat Tutup Pesantren Ramadan Balita Muslimat NU se-Indonesia
- Lagi, Siswa Jatim Terbanyak Nasional Lolos SNBP, Khofifah: On The Right Track
- 24.423 Siswa Lolos Masuk PTN Jalur SNPB 2024, Pj Gubernur Jatim: Terbanyak Nasional 5 Tahun Beruntun
Khofifah menyebut, di era digital ekonomi seperti sekarang ini promosi potensi daerah tidak cukup hanya dilakukan melalui media konvensional yang sifatnya satu arah. Maka dari itu, Pemprov Jatim berupaya menggandeng para pegiat media sosial untuk turut serta mempromosikan potensi wilayahnya.
Khofifah mengatakan, untuk lebih memperkuat kolaborasi antara pegiat media sosial di seluruh Kabupaten/Kota di Jatim, setiap tahun Pemprov Jatim menggelar East Java Social Network (EJSN) Meet Up.
Acara tersebut mempertemukan ratusan pegiat media sosial multi platform se-Jatim dengan turut menghadirkan sejumlah pembicara dan praktisi media sosial nasional. Harapannya, kualitas dan kuantitas konten yang dihasilkan para pegiat media sosial di Jatim dapat semakin terus meningkat.
“Tahun lalu kita selenggarakan di Kota Surabaya. Sedangkan tahun ini di Kota Batu Malang. Pegiat medsos selain mendapatkan insight dan wawasan baru, juga diajak ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari,” jelasnya.