​Hindari Klaster Pilkada, Gubernur Khofifah Minta Perketat Prokes, Perbedaan Pilihan Tetap Kondusif

​Hindari Klaster Pilkada, Gubernur Khofifah Minta Perketat Prokes, Perbedaan Pilihan Tetap Kondusif Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam acara Apel Siaga Pilkada serentak aman damai 2020 di lapangan Kodam V Brawijaya, Senin (23/11). foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Empat belas hari lagi akan berlangsung pilkada serentak. Tepatnya, 9 Desember 2020. Gubernur Jawa Timur, Indar Parawansa mengimbau masyarakat menjaga protokol kesehatan dan suasana tetap kondusif atas perbedaan pilihan. Gubernur berharap agar pilkada dalam suasana pandemi covid-19 ini tetap berjalan berkualitas saling menjaga protokol kesehatan dan perbedaan pilihan dalam suasana saling menghormati.

“Baik calon, partai pengusung, maupun pendukung harus sama- sama menjaga. Hindari kluster pilkada,” ungkap saat Apel Siaga aman damai 2020 di lapangan Kodam V Brawijaya, Senin (23/11).

Seperti diketahui, sebanyak 19 kabupaten/kota di Jawa Timur akan melangsungkan Pilkada Serentak 9 Desember mendatang. Terdiri dari 16 kabupaten dan tiga kota, masing-masing Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Trenggalek, Kediri, Lamongan, Tuban, Gresik, Mojokerto, Malang, Blitar, Sidoarjo, Sumenep, Jember, Situbondo, dan Banyuwangi. kemudian Kota Blitar, Pasuruan, dan Kota Surabaya.

Menurut , berbeda pilihan politik adalah sesuatu yang wajar dan lumrah dalam perhelatan demokrasi. Namun demikian, masyarakat tetap harus mengedepankan tali persaudaraan, persatuan, dan kesatuan meski pilihan calon pemimpinnya berbeda.

menyebut, siapapun nantinya yang terpiliih dalam Pilkada 2020 merupakan putra-putri terbaik bangsa. Maka dari itu, setelah Pilkada usai kepemimpinan mereka harus didukung penuh meski saat Pilkada bukan merupakan pilihan politik.

“Poinnya adalah bagaimana penyelenggaraan Pilkada 2020 ini harus berlangsung dengan penuh rasa persaudaraan , tanpa ada tekanan dari manapun. Kita junjung tinggi semangat persaudaraan, persatuan, dan kesatuan agar Pilkada berlangsung lancar, aman, dan damai, serta tetap mematuhi aturan kesehatan Covid-19,” imbuhnya.

juga menekankan agar ASN Netral. Jauhi praktik politik yang negatif yang berpotensi memecah belah masyarakat. Jangan sampai ada hal yang berpotensi kurang konstruktif yang berakibat Pilkada Serentak menimbulkan suasana menjadi tidak aman dan kondusif.

“Mari kita sukseskan bersama Pilkada Serentak 2020 agar menghasilkan pimpinan daerah yang baik dan berintegritas,” tuturnya.

Terkait situasi Pandemi Covid-19, juga mengajak semua pihak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama proses Pilkada berlangsung. Penerapan protokol kesehatan dalam tahapan Pilkada harus menjadi standard operating procedure (SOP), khususnya di masa kampanye dan pemungutan dan penghitungan suara.

“Semua harus mematuhi protokol kesehatan karena Pandemi Covid-19 belum usai. Sekali lagi mohon saling menjaga jangan sampai timbul klaster Pilkada,” kata . (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO