​Relawannya Ada di Kubu Erji dan Maju, Ning Lia: Yang Penting Tetap Guyub

​Relawannya Ada di Kubu Erji dan Maju, Ning Lia: Yang Penting Tetap Guyub Dr. Lia Istifhama, dosen dan aktivis sosial. foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Lama tidak mengeluarkan sikap terkait Pilwali Surabaya, akhirnya Lia Istifhama atau kerap dipanggil Ning Lia, bersuara. Sosok milenial yang termasuk di dalam 22 Tokoh Muda Inspiratif Jatim versi Forum Jurnalis Nahdliyyin (FJN) tersebut, justru terlihat santai saat relawannya terpisah di dalam dua gerbong, yaitu gerbong Eri-Armuji (Erji) dan Machfud-Mujiaman (Maju).

Menurut Lia yang sempat running Pilwali Surabaya dan melakukan sosialisasi sejak pertengahan 2019 lalu, wajar jika relawannya terbagi ke kubu Erji dan Maju. Hal itu tak lepas dari kawan-kawan relawan berbasis Marhaen, yang kemudian menjadi pendukung Erji.

"Namun jika ditarik sebelumnya, yaitu masa Pilgub 2018, saat itu teman-teman sudah memunculkan wacana saya di Pilwali Surabaya, meski sebatas media sosial. Maka mereka ini kemudian sekarang di kubu pendukung Maju. Jadi, kalau saya berpikir gampang saja, yang penting mereka tetap guyub," ujar Lia saat dikonfirmasi, Minggu (22/11/20).

Pengurus Fatayat NU Jatim ini mengaku tak ingin memaksakan kehendak pribadi dengan mengarahkan relawan untuk mendukung salah satu paslon. Menurutnya, hal itu sama saja dengan menafikan hak politik relawan.

"Jadi inilah yang terbaik. Mereka berhak atas keputusan masing-masing," katanya.

Ketua Perempuan Tani HKTI Jatim ini juga menambahkan, dengan memberikan kebebasan relawan untuk menentukan dukungan, maka hubungan guyub rukun tetap dapat terjaga. Kata dia, yang namanya politik, beda pendapat pasti ada. Dirinya tidak mempermasalahkan. Justru dirinya mempermasalahkan kalau ada yang menuding bahwa relawan pecah belah sehingga harus disatukan.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO