​Khofifah Raih Bintang Mahaputra Utama, Inilah Terobosan dan Inovasi saat Menjabat Mensos

​Khofifah Raih Bintang Mahaputra Utama, Inilah Terobosan dan Inovasi saat Menjabat Mensos Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat menerima Penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Rabu (11/11/2020). foto: ist.

SURABAYA, BANGASONLINE.com - Indar Parawansa sebagai Menteri Sosial RI menerima Penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Rabu (11/11/2020).

Selain , beberapa Menteri periode pertama juga menerima penghargaan tersebut. Perhargaan itu diberikan untuk menghargai pengabdian tokoh yang berjasa di bidang masing-masing dengan capaian melampaui tugas yang diberikan secara formal atau memberi kontribusi signifikan dalam inovasi dan dedikasi pembangunan bangsa.

Pemberian gelar dan tanda kehormatan ini adalah wewenang Presiden sebagai Kepala Negara sebagaimana tercantum dalam konstitusi UUD 1945 memberikan gelar dan tanda kehormatan.

( Indar Parawansa dengan penghargaan utama Bintang Mahaputra Utama. foto: ist) 

Menurut M. Mas'ud Said, Direktur Pascasarjana Unisma, pemberian penghargaan kepada Indar Parawansa yang sekarang menjadi Gubernur Jawa Timur memiliki alasan yang kuat. Sebab, menurut catatan Mas’ud Said, saat itu Menteri Sosial pada tahun kedua pengabdiannya pernah mendapatkan gelar sebagai salah satu menteri berkinerja sangat memuaskan dan masuk top 3 Manteri terfavorit saat itu.

“Menteri telah membangun kementerian sosial yang dulu kurang greget dengan beberapa kamajuan. Salah satu yang paling ternama ialah Program Bantuan Sosial kepada keluarga miskin di desa-desa dan masyarakat miskin perkotaan melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), bantuan bagi Lansia, bantuan bagi anak-anak bermasalah dengah hukum dan penyandang masalah sosial lainnya secara terintegrasi,” tutur Ketua ISNU Jawa Timur itu.

(Prof. Dr. M. Mas'ud Said. foto: ist) 

Dalam 4 tahun pengabdiannya, kata Mas’ud Said, telah membuat terobosan dengan memantapkan basis data kemiskinan terpadu (BDT). “Data kemiskinan yang sekarang masih dipakai sebagai pijakan setelah Ketua Umum Muslimat NU ini untuk berkerja lebih efisien, lebih modern dan berkesinambungan,” katanya.

Mas'ud Said, yang pernah menjadi Staf Khusus Menteri Sosial, mencatat bahwa transformasi sistem pembayaran bantuan sosial dari sistem tunai dengan memberikan beras dan barang natura secara langsung menjadi sistem nontunai kepada 10 juta keluarga kurang beruntung di Indonesia, disebut Bank Dunia sebagai terobosan yang inovatif.

Menurut penilaian Bank Dunia, PKH sebagai salah satu proyek penanganan kemiskinan paling efektif di dunia. “Karena Negara-negara lain di negara Asia, di negara negara Afrika dan bahkan si Amreka Latin saat itu sama-sama berjuang untuk memperbaiki sistem bantuan sosialnya,” tegasnya.

Menurut dia, Bank Dunia memberi perhatian bagi Negara-negara dengan inovasi sistem yang lebih terpadu dan lebih dapat langsung memberi manfaat kepada masyarakat bawah.

“Sistem di Kementerian Sosial dilaporkan sebagai one of the most effective poverty eradication system in the World,” jelas Mas’ud Said.

Transformasi teknologi juga dilakukan untuk menjawab bagaimana masyarakat miskin yang tak mengenal Bank dan tak pernah mengenal ATM, bisa dirubahnya dalam waktu 2 tahun bisa didata dan diperkenalkan dengan sistem nontunai.

Transformasi ini sekaligus mengurangi penyelewengan oknum petugas atau aparat di daerah. “Isu penyunatan bantuan beras dan ketidak tepatan sasaran bantuan sosial bisa dikurangi. Al hasil dintahun 2019 Indonesia dapat mengurangi prosentase tingkat kemiskinan relatif besar,” katanya. (tim)

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO