Polres Gresik Sinkronkan Data Bocah Diduga Korban Pembunuhan dengan Anak Hilang Asal Sidokumpul

Polres Gresik Sinkronkan Data Bocah Diduga Korban Pembunuhan dengan Anak Hilang Asal Sidokumpul Bocah korban pembuhunan dengan tangan terikat saat dievakuasi. foto: ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Polres Gresik masih melacak identitas jenazah bocah yang ditemukan di kubangan eks galian c kawasan Wisata Bukit Jamur, Desa Bungah Kecamatan Bungah, Jumat (30/10/2020) petang. Korban diduga merupakan korban pembunuhan karena ditemukan dalam kondisi kedua tangan dan kaki terikat.

Polisi saat ini tengah mensinkronkan ciri-ciri bocah korban dengan data yang sebelumnya dilaporkan oleh Arifin, warga Desa Sidokumpul Kecamatan Bungah. Arifin mengaku kehilangan anaknya atas nama Achmad Arinal Hakim (Aril).

Aril hilang sejak Rabu (28/10/2020) malam, tepatnya malam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Ketika itu Aril diminta mengantar konsumsi oleh orang tuanya ke masjid desa setempat. Namun, Aril tak kunjung pulang.

Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Bayu Febrianto Prayoga menyatakan, pihaknya juga masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab kematian bocah yang jasadnya mengapung di kubangan eks galian c.

"Sejauh ini, polisi masih kesulitan mengidentifikasi korban melalui sidik jari, karena sudah rusak. Kami saat ini tengah menunggu hasil autopsi medis di RSUD Ibnu Sina Gresik," kata kasatreskrim kepada wartawan, Minggu (1/11/2020) kemarin.

"Polisi masih menyelidiki, apakah korban dibunuh terlebih dahulu kemudian diikat dan dibuang di kubangan air. Atau, korban diikat dalam kondisi hidup lalu dibuang di kubangan hingga tewas. Kami mohon waktu, menunggu hasil autopsi untuk mengetahui identitas dan penyebab kematian korban," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, mayat bocah laki-laki ditemukan dalam kondisi kedua tangan dan kaki terikat di kubangan eks galian c kawasan Bukit Jamur, Desa Bungah Kecamatan Bungah, Jumat (31/10/2020) lalu.

Korban diperkirakan usia 12-14 tahun dengan ciri-ciri mengenakan baju koko lengan pendek, dan sarung berwarna coklat.

Kali pertama yang menemukan mayat korban adalah Nur Amin Grobokan (15), dan Solahudin Ahmad Pahami (16), Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Islam Tegal Joyo, Desa Bungah, Kecamatan Bungah. Keduanya ketika itu tengah mencari mangga di sekitar area eks tambang sekitar Bukit Jamur. (hud/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Kakak Beradik Hilang di PLTU Singkawang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO