​Mata Air Masih Kering, Sispala Arjuna Pamekasan Gerojok Air Bersih Wilayah Kekeringan

​Mata Air Masih Kering, Sispala Arjuna Pamekasan Gerojok Air Bersih Wilayah Kekeringan Sispala Arjuna MAN 1 Pamekasan distribusikan bantuan air bersih ke daerah yang masih terdampak kekeringan. (foto: ist)

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Meski hujan sudah turun di Kabupaten Pamekasan, namun ada beberapa titik rawan kekeringan yang masih membutuhkan bantuan air bersih. Pasalnya, mata air yang ada di daerah terdampak kekeringan tersebut belum maksimal mengeluarkan air bersih.

Melihat kondisi itu, Siswa Pecinta Alam (Sispala) Arjuna MAN 1 Pamekasan bekerja sama dengan FRPB (Forum Relawan Penanggulangan Bencana) Pamekasan menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 8.000 liter kepada warga yang terdampak kekeringan di beberapa desa rawan kekeringan di Kabupaten Pamekasan.

Tak pelak, warga pun tampak antusias menerima bantuan air bersih tersebut. Seperti terlihat di Dusun Tengah, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan yang mengalami krisis air bersih akibat dari kemarau panjang selama beberapa bulan terakhir ini.

Khoirul Miqdat, Ketua Umum Sispala Arjuna MAN 1 Pamekasan mengatakan bahwa bantuan air bersih ini dilakukan untuk mengurangi beban masyarakat yang kekurangan air bersih. Apalagi di situasi rentan seperti pandemi Covid-19 sekarang ini yang berpengaruh pada kondisi taraf hidup masyarakat.

"Ini harapannya bisa mengurangi beban masyarakat sebagai bentuk kepedulian Sispala Arjuna terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar, khususnya di Kabupaten Pamekasan. Karenanya kami juga menggandeng FRPB Pamekasan dalam pendistribusian tersebut," ujar Khoirul Miqdat saat memberikan bantuan air bersih, Minggu (1/11/2020).

Sementara itu, Wahyudi, S.H., Koordinator Bidang Kemitraan dan Advokasi FRPB Pamekasan mengungkapkan bahwa rasa peduli dan gotong royong harus ditumbuhkembangkan sejak usia remaja. Salah satunya, seperti yang dilakukan oleh siswa-siswi Sispala MAN 1 Pamekasan ini.

"Semua kegiatan kemanusiaan pasti kami dukung dan advokasi sebagai bentuk tanggung jawab relawan yang merupakan bagian dari masyarakat sesuai kapasitas dan potensi yang ada," ungkap Wahyudi kepada beberapa awak media.

Selain itu, lanjutnya, kepedulian pada sesama merupakan modal bersama dalam menanggulangi bencana, baik bencana alam maupun nonalam seperti wabah ini, sehingga sinergi komponen pentahelix benar-benar terwujud sesuai harapan berbagai pihak. Baik dari prabencana, tanggap darurat, hingga pascabencana nantinya.

"Tetap semangat, dan jangan lupa mengikuti prokes Covid-19," pungkasnya. (yen/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO