​Kadinkes Sidoarjo Sayangkan Penempatan TPS Dekat dengan Permukiman

​Kadinkes Sidoarjo Sayangkan Penempatan TPS Dekat dengan Permukiman Kadinkes Sidoarjo dr Syaf Satriawarman.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo dr Syaf Satriawarman menyayangkan penempatan Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah berdekatan dengan permukiman dan pabrik atau industri makanan. Sebab, seharusnya TPS minimal jaraknya harus 200/300 meter dari permukiman atau pabrik/industri makanan.

"Jika TPS tersebut untuk limbah B3 memang sangat berbahaya bagi pencemaran udara. Atau TPS tersebut diperuntukan untuk limbah yang ramah lingkungan selama tidak menimbulkan bau dan tidak membuat orang terganggu sah-sah saja. Tapi jika TPS itu menimbulkan bau dan polusi udara maka itu sudah pasti dihawatirkan," kata dr Syaf kepada jurnalis saat dihubungi via telepon, Jumat (30/10/2020).

Syaf menegaskan jika masalah TPS tersebut sepenuhnya kewenangan DLHK dan penyedia lahan atau perusahaan. "Dinkes Sidoarjo sifatnya hanya memberi masukan mengenai bahaya pencemaran polusi udara jika di timbukal dari TPS itu. Kalau masalah letak atau masalah TPS itu kewenangan DLHK dan internal Safe N Lock," tegasnya.

Sementara Sigit Setyawan saat ditanya terkait TPS yang menimbulkan bau tidak sedap di kawasan pergudangan Safe and Lock mengungkapkan jika pihaknya akan menghubungi pihak pengelola pergudangan Safe N Lock terkait adanya TPS yang menimbulkan bau tidak sedap tersebut.

"Sesuai Perda 6/2012 tentang pengelolaan sampah maka pengelola kawasan Safe N Lock ini berkewajiban menyediakan TPS untuk pengelolaan sampah di kawasan tersebut," kata Sigit.

Sementara itu, pengelola pabrik yang berada di kompleks industri Safe N Lock, yang berlokasi di Desa Rangka Kidul, Kecamatan Kota Sidoarjo, mengeluhkan bau tidak sedap yang berasal dari Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang berada di Blok I kompleks industri tersebut.

Titin Devi, General Affair PT. Mandala Cahaya Sentosa mengatakan jika aroma bau tidak sedap tersebut sudah beberapa bulan ini tercium.

"Perusahaan kami bergerak di bidang produksi, makanan dan minuman ringan, jika ada polusi udara atau bau tak sedap dari TPS yang tak jauh dari pabrik kami itu tetap ada, maka kami takut mencemari industri kami yang notabene industri makanan," sesal Titin.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO