BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Tiga bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), terpaksa berpanas-panasan menjajakan dagangan berupa cilok dan gorengan tahu ke para pengguna jalan di perempatan lampu merah, Lateng Banyuwangi.
Mereka yang terdiri dari dua bocah laki-laki yakni DV (13), BG (12) dan seorang bocah perempuan berinisial GT (12) ini mengaku, berjualan menjadi satu-satunya cara agar mereka mendapatkan uang untuk membeli kuota internet selama sekolah online. Sisanya untuk uang jajan dan dikasihkan kepada orang tuanya.
BACA JUGA:
- Diduga ada Kebocoran Gas Elpiji, Kandang Berisi 28 Ribu Ayam Terbakar
- Bupati Banyuwangi Gelar Halalbihalal Bersama Ribuan Pegawai Pemerintah
- Awas! BMKG Minta Masyarakat Jatim Waspadai Cuaca Ekstrem Selama Sepekan
- Pengacara Beberkan Alasan Para Pelaku Aniaya Santri Asal Banyuwangi di Kediri hingga Tewas
Mereka yang berasal dari keluarga tak mampu itu mengaku, kedua orang tuanya saat ini tak memiliki penghasilan mencukupi untuk membeli kuota internet, lantaran pekerjaannya sepi imbas pandemi Covid 19.
"Saya sekolahnya sekarang pakai handphone dan harus punya kuota. Sedangkan bapak saya sopir truk dan jarang kerja. Jadi hasil saya jualan, selain buat beli kuota internet juga untuk bantu orang tua," kata GT yang duduk di bangku kelas enam SD saat ditemui bangsaonline.com di tempat mangkal jualannya, Kamis (22/10/2020).
Hal senada juga diungkapkan DV yang saat ini duduk di bangku sekolah kelas satu SMP. Ia dan teman-temanya mengaku, meski kelelahan, namun ia bertekad membantu orang tuanya.