​Lagi, Lima Milenial Ikrar Syahadat, Lala Nangis karena Terharu

​Lagi, Lima Milenial Ikrar Syahadat, Lala Nangis karena Terharu Para milenial saat ikrar dua kalimat syahadat di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Jumat (16/10/2020). foto: mma/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Para milenial yang umumnya cerdas secara nalar sangat kritis dalam beragama. Mereka bahkan mencari kebenaran mutlak sesuai logika dan akal sehat. Dan mereka menemukan dalam Islam. Itulah kenapa belakangan ini makin banyak milenial masuk Islam.

Jumat (16/10/2020) hari ini, Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya kembali menerima lima milenial masuk Islam. Mereka adalah Lala Isnawati, Yunita Endah Permatasari, Ayu Puspita Adi Suyasa, Wildan Julio Armando P. P, dan satu lagi muallaf perempuan.

Mereka mengikrarkan dua kalimat syahadat yang dibimbing langsung Dr. KH. M. Sujak, Ketua Badan Pengelola Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. Asyhadualla ilaha illallah, wasyhaduaanna muhammadarrasulullah. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

(Dr KH M Sujak, Ketua Badan Pengelola Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya saat membimbing ikrar dua kalimat syahadat para muallaf di Masjid Al-Akbar Surabaya, Jumat (16/10/2020). foto: mma/ bangsaonline.com)

Sebelum masuk Islam, agama para milenial itu beragam. Yunita Endah Permatasari, misalnya, semula beragama Kristen. Namun ia lalu menemukan kebenaran dalam Islam. Karena itu, milenial kelahiran Surabaya 28 Juni 1986 yang kini tinggal di Sidoarjo itu datang ke Masjid Al-Akbar untuk mengikrarkan dua kalimat syahadat.

Begitu juga Ayu Puspita Suyasa. Milenial kelahiran Surabaya pada 4 Juli 1095 itu semula beragama Kristen. Namun kemudian masuk Islam.

Wildan Julio Armando juga begitu. Semula Wildan juga beragama Kristen. Namun remaja kelahiran Denpasar Bali pada 13 Juli 1992 itu kemudian masuk Islam.

Yang menarik, Lala Isnawati. Wanita berparas cantik yang sempat menganut agama Hindu itu tampak menangis saat mengikrarkan dua kalimat syahadat. Wajahnya sembab dan memerah. Lala tampaknya terharu karena masuk Islam kembali.

kembali? “Agama sebelumnya memang Islam,” tutur Nico, teman kerja Lala, kepada bangsaonline.com yang mengantar Lala ke Masjid Al-Akbar Surabaya. Nico bersama tiga teman kerjanya bukan hanya mengantar Lala masuk Islam, tapi juga menjadi saksi dalam ikrar kalimat syahadat. .

“Saya kan juga muallaf. Dulu saya juga ikrar syahadat di sini (Masjid Al-Akbar-Red). Agama saya dulu juga Hindu. Makanya saya antar ke sini,” tutur Nico.

Kepada bangsaonline.com, Lala juga mengakui bahwa ia dulu sempat masuk Hindu karena ikut agama suaminya. Tapi sejatinya, menurut Lala, agama Hindu tak sesuai dengan hatinya.

Tapi kenapa masuk Hindu? “Kasihan saja,” jawab  wanita kelahiran Bandung 29 April 1990 itu sembari tersenyum. Maksudnya, Lala masuk Hindu karena faktor asmara, bukan karena faktor keyakinan.

Meski demikian Lala mengaku sempat punya anak satu dengan suaminya.

Kini Lala tampak plong setelah kembali menemukan kebenaran agama sesuai hati nuraninya. 

(Lala Isnawati. foto: mma/bangsaonline.com)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO