BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi IV DPR RI, Farida Hidayati turut belasungkawa dan takziah di kediaman keluarga korban yang meninggal akibat jebakan tikus di ladang Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Selasa (13/10).
"Saya ikut berbelasungkawa kepada keluarga korban yang kemarin terkena aliran listrik di ladang hingga meninggal dunia," ujar Farida.
BACA JUGA:
- Risma Dicecar Gelontoran Bansos Jelang Pilpres, Realisasinya Tembus Rp85,53 Triliun
- Komisi IX DPR RI-BKKBN Gencar Kampanye Program Penurunan Stunting di Depok, Berikut Programnya
- Percepat Penururunan Stunting, BKKBN dan Komisi IX DPR RI Gelar Sosialisasi di Kota Depok
- NasDem Siap Gulirkan Hak Angket Meskipun Tanpa PDIP
Anggota DPR RI asal Fraksi PKB ini berpesan kepada petani agar lebih berhati-hati dalam hal mencegah hama tikus dengan menggunakan aliran listrik. Sebaiknya mencari cara alternatif yang lebih aman ketimbang menggunakan aliran listrik.
Farida menyarankan petani gotong royong bersama masyarakat menangkapi tikus di ladang atau sawah. Kemudian, dengan cara membiarkan burung hantu hidup bebas di alam liar. Terutama, di persawahan untuk memburu mangsa alaminya, yaitu tikus.
"Kalau bisa dibikinkan rumah gupon sebagai tempat tinggal burung hantu di tengah sawah," paparnya.
"Terkait keberadaan burung hantu, ada baiknya masyarakat menegur bagi siapa pun yang berusaha memburunya untuk dikoleksi di rumah secara pribadi. Mari kita tambah populasi burung hantu dan stop berburu burung langka itu," saran Farida.
Diberitakan sebelumnya, satu keluarga di Bojonegoro ditemukan tewas tersengat listrik jebakan tikus yang dipasang di area persawahan, Senin (12/10).
Keempat korban yakni Parno (55), dan Riswati (49) yang merupakan suami istri. Sedangkan Jayadi (30), dan Zaenal Arifin (21) adalah anak korban. Keempatnya merupakan warga Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. (gun/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News