​Khofifah Manusia Kerja, Tak Ada Hari Libur Demi Umat dan Rakyat

​Khofifah Manusia Kerja, Tak Ada Hari Libur Demi Umat dan Rakyat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat HUT ke-75 Pemrov Jawa Timur, Senin (12/10/2020). foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yang digelar di Gedung Negara Grahadi Surabaya hari ini, Senin (12/10/2020), menyedot perhatian publik, terutama warga Jatim.

HUT ke-75 itu tetap meriah, meski digelar di tengah Covid-19 dengan protokol kesehatan sangat ketat. Namun yang tak kalah menarik adalah sorotan terhadap kinerja Gubernur Jatim Indar Parawansa selama 18 bulan memimpin wilayah yang sangat dinamis ini.

Bagaimana sebenarnya kinerja gubernur perempuan pertama di Jatim itu? “Energi sangat kuat dan sangat dinamis. Bagi , untuk kepentingan kemaslahatan umat dan kesejahteraan rakyat, tidak ada hari libur dalam jadwal hariannya,” kata Prof Dr Mas’ud Said, ahli ilmu pemerintahan lulusan The Flinders University Australia kepada BANGSAONLINE.com, Senin (12/10/2020).

Ia menjelaskan bahwa memulai kegiatan sejak dini hari dan mengakhiri koordinasi sampai dini hari. Tidaklah aneh jika skor kinerja Provinsi Jawa Timur dinilai oleh Pemerintah Pusat atau Kemendagri sebagai Provinsi yang berkinerja sangat tinggi.

Menurut Mas’ud Said, salah satu keistimewaan karena dia selalu turun lapangan. “ adalah manusia kerja, dia tak ingin duduk-duduk saja di kursi, namun juga mengkoordinasikan semua tindakan dengan cross-check langsung ke lapangan,” katanya.

Menurut dia, dalam rentang waktu setahun setengah terakhir Jawa Timur berkembang secara kualitatif di bawah kepemimpinan IndarParawansa.

"Yang membedakan Indar Parawansa dengan gubernur lainnya atau bahkan pemimpin nasional lainnya ialah kualifikasi kepemimpinan yang solid," katanya.

Ia juga menegaskan bahwa salah satu yang paling menonjol dalam kepemimpinan Indar Parawansa adalah penguasaan data dan penguasaan lapangannya yang excellent

"Salah satu hal lagi ialah dia dengan leluasa bisa menggerakkan birokrasi tanpa keserimpet dengan kolusi dan nepotisme, di mana keluarga tidak diijinkan untuk masuk dalam struktur atau proyek-proyek pemerintah. Ini perbedaan nyata," tegas Direktur Utama Pascasarjana Unisma Malang Jawa Timur itu.

(Prof. Dr. Mas'ud Said. foto: ist)

Ia menilai bahwa Jawa Timur dalam 18 bulan kepemimpinan Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa telah mengalami kemajuan signifikan ditilik dari tataran ilmu pemerintahan.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO