Pada 2025 Semua Tanah Terpetakan, Jatim Provinsi Pertama Pelaksanaan Trijuang Reforma Agraria

Pada 2025 Semua Tanah Terpetakan, Jatim Provinsi Pertama Pelaksanaan Trijuang Reforma Agraria Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menandatangani nota kesepakatan tentang kerja sama bidang pertanahan di Gedung Grahadi Surabaya, Jumat (25/9/2020). foto: mma/ bangsaonline.com

Selain itu itu juga memberi arahan pada seluruh elemen baik Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional di seluruh Provinsi Jawa Timur untuk membentuk Tim Gugus Tugas Reforma Agraria di daerah.

Hal ini sebagai upaya untuk mendapatkan tanah yang berpotensi menjadi tanah objek reforma agraria (tora) dan menyelesaikan permasalahan terkait Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan serta Pemanfaatan Tanah (P4T). Sebab saat ini di Jawa Timur baru terbentuk 20 Tim Gugus Tugas Reforma Agraria.

Di sisi lain, Menteri Menteri ATR/Ka BPN RI Sofyan A Djalil mengatakan bahwa dengan pemetaan bidang tanah yang detail dan berbasis desa, maka berbagai masalah akan bisa teratasi langsung maupun tidak langsung. Bahkan target dari program ini, selain seluruh bidang tanah terpetakan, jalan hingha parit juga akan terpetakan karena pemetaan berdasarkan citra satelit ini memiliki skala yang cukup besar.

"Setelah pemetaan tanah selesai per bidang, maka akan ketemu tanah di sana sini, dan ini akan detail karena berbasis desa dan masyarakat desa tentu tau dimana batas-batas wilayah di sekitarnya," tegas Menteri Sofyan.

Setelah pemetaan selesai dilakukan maka akan dilakukan penetapan bidang tanah dan data yang ada akan dikunci oleh sistem berdasarkan kesepakatan saat penetapan. Sehingga hal ini juga akan memberikan jaminan bahwa tidak ada yang bisa mengubah atau mengutak-atik data yang tak sesuai dengan lapangan.

"Lewat progran Trijuang ini, setiap persil tanah kita akan petakan. Nanti manfaatnya banyak. Termasuk kaitannya dengan NIK Kelompok Tani, kaitannya dengan subsidi pupuk dan sektor pertanian lain. Selain itu dalam hal tata ruang juga akan sangat bermanfaat. Investor yang akan berinvestasi cukup melihat peta wilayahnya apakah zona pemukiman, zona industri atau zona pertanian," tegasnya.

Ke depan sistem pemetaan bidang tanah juga akan ditambahkan fitur topografi, kemiringan tanah dan beberapa fitur lain tergantung kebutuhan yang nantinya akan memberikan kenudahan layanan.

"Kita canangkan tahun 2025 seluruh persil tanah di Indonesia telah terpetakan. Jatim menarget akan bisa melakukan pemetaan bidang tanah antara 1,5 juta hingga 2 juta bidang tanah setahun. Kalau misal APBD yang dialokasikan tidak cukup membiayai maka komponen dana desa bisa digunakan sehingga program ini akan berhasil," tegasnya.

Sementara itu, Kakanwil BPN Jatim Jonahar menyampaikan bahwa persil demi persil di Jatim akan dipetakan secara detail yang kemudian akan dikomputerisasi lengkap dengan citra satelit resolusi tinggi.

"Tiga pilar dalam program ini kita libatkan karena lalau kita sendiri itu berat. Seperti yang kita tunggu, jika pemetaan ini selesai, maka penyelesaian pertanahan akan cepat selesai karena semua bidang tanah telah terpetakan," kata Jonahar.

Melalui program ini akan ada orang yang ditunjuk, baik dari desa, pemda maupun dari BPN. Targetnya selurih bidang tanah di Jatim alan terpetakan di tahun 2025. Mulanya targetnya adalah tahun 2024, namun karena pandemi maka diundur targetnya rampung di tahun 2025. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO