​Pemkot Surabaya Gelar Razia Prokes Covid-19 Siang-Malam

​Pemkot Surabaya Gelar Razia Prokes Covid-19 Siang-Malam Warga yang kedapatan tidak memakai masker dihadang petugas. (foto: ist).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya semakin intensif dalam menekan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Hal ini bisa dilihat dengan selalu digelarnya (prokes) Covid-19 di tempat-tempat umum. Bahkan tak hanya dilakukan pada pagi atau siang hari, razia juga dilakukan pada malam hingga dini hari.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, kali ini berlangsung saat pagi, siang, malam, hingga dini hari. Terutama menyasar ke tempat-tempat yang aktivitas kegiatan dominan pada malam.

"Jadi kalau operasi itu kita laksanakan setiap hari. Kita operasi gabungan bersama TNI dan Polri di enam titik," kata Eddy, Jumat (18/9/2020).

Sementara saat malam, kata Eddy, operasi gabungan berlangsung secara mobile dari satu tempat ke tempat lain. Sasarannya di warung-warung atau kedai kafe yang biasa digunakan anak-anak nongkrong. "Kalau malam ada tiga regu. Jadi satu regu dari Polrestabes Surabaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, dan kita sendiri," jelasnya.

Meski jumlah pelanggar prokes sudah menurun, namun Eddy menyatakan bahwa masih ada saja beberapa warga yang terjaring karena tidak memakai masker. Nah, jika operasi itu dilaksanakan oleh jajaran polres, pelanggar prokes itu langsung dilaksanakan sidang di tempat. "Kalau kita sanksi masih mengacu pada Perwali No. 33 Tahun 2020. Kita lakukan penyitaan KTP selama 14 hari," terangnya.

Bahkan, untuk memberikan efek jera kepada pelanggar prokes, pihaknya bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) juga melakukan rapid antigen massal di tempat. Sasaran lokasinya pun berada di tempat-tempat umum yang biasa digunakan anak-anak muda nongkrong. “Kita akan terus lakukan seperti itu. Kita masih cari lokasi lagi, besok kita lakukan kegiatan serupa rapid antigen di tempat,” tegasnya.

Sejauh ini, Eddy menyatakan bahwa jumlah pelanggar prokes di Surabaya sudah mulai berkurang. Masyarakat dinilai semakin disiplin terhadap protokol kesehatan. Hal ini pula yang membuat hasil rapid antigen massal yang digelar di tempat hasilnya sebagian besar negatif.

“Contohnya kemarin di Keputran Selatan, dari 580 rapid antigen yang positif ada 2. Kemudian tadi di Pasar Genteng dari 136, yang positif ada 1. Artinya, pandemi ini sudah bisa dikendalikan oleh ,” pungkasnya. (ian/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Sambisari dan Manukan Kulon Menolak Sekolah Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Corona':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO