Songsong Musim Tanam Okmar, Gubernur Khofifah Tinjau Stok Pupuk Petrokimia

Songsong Musim Tanam Okmar, Gubernur Khofifah Tinjau Stok Pupuk Petrokimia Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa didampingi Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo meninjau stok pupuk. (foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE)

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, Kamis (17/9/2020). Kehadiran orang nomor satu di Pemprov Jatim ini untuk meninjau ketersediaan pupuk bersubsidi menjelang musim tanam Oktober 2020 - Maret 2021 (Okmar).

Selain meninjau gudang pupuk, dalam kesempatan ini juga dilakukan penanaman pohon di area Petrokimia Gresik sebagai simbol komitmen Gubernur Khofifah dengan Petrokimia Gresik untuk mewujudkan industri berbasis ramah lingkungan.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu Gubernur Khofifah meminta sejumlah kabupaten di Jatim untuk mempercepat masa tanam kedua guna mengantisipasi krisis pangan akibat kemarau panjang dan pandemi Covid-19 yang belum juga mereda di paruh kedua tahun 2020 ini. Untuk itu, ia meminta dukungan dari berbagai pihak, termasuk Petrokimia Gresik selaku produsen pupuk, dalam hal penyediaan pupuk bersubsidi. Serta bersama pemerintah daerah akan melakukan pengawasan ketat terkait penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani, guna menyukseskan musim tanam kedua ini.

Sementara itu, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengungkapkan bahwa saat ini stok pupuk bersubsidi Petrokimia Gresik sejumlah 557.733 ton, melebihi ketentuan minimum pemerintah (491.518 ton).

Stok tersebut terdiri dari Pupuk Urea 69.977 ton, ZA 78.653 ton, SP-36 110.248 ton, Phonska 224.088 ton, dan Petroganik 74.767 ton.

Dari total stok tersebut, untuk Provinsi Jawa Timur sebesar 217.895 ton, dengan rincian Urea 69.977 ton, ZA 30.675 ton, SP-36 31.389 ton, NPK Phonska 46.932 ton, dan Petroganik 38.922 ton. "Kewajiban dari Petrokimia Gresik adalah menyediakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai ketentuan atau penugasan dari pemerintah," ujar Dwi Satriyo.

Dwi Satriyo menambahkan bahwa Petrokimia Gresik senantiasa siap mendukung ketahanan pangan nasional, di mana pupuk bersubsidi sebagai salah satu sarana produksi pertanian menjadi sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian, terlebih di tengah kondisi wabah Covid-19 yang belum mereda.

"Tidak hanya pupuk, Petrokimia Gresik juga siap membantu petani dalam pengendalian hama, sehingga pengawalannya lengkap," jelasnya.

Lebih lanjut, Dwi Satriyo menjelaskan bahwa dalam penyaluran pupuk bersubsidi Petrokimia Gresik berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2020 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2020.

Dalam Permentan tersebut, Kementan menetapkan alokasi pupuk bersubsidi nasional sebesar 7,9 juta ton kepada Pupuk Indonesia. Dari jumlah tersebut, Petrokimia Gresik mendapat tugas penyaluran sebesar 4,7 juta ton atau 59% dari total penugasan nasional.

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO