SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan 36 perusahaan / lembaga terkait Corporate Social Responsibility (CSR) beasiswa pendidikan bagi siswa dari keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Jenjang SMP, Senin (7/9/2020).
Wali Kota Risma berterima kasih kepada seluruh perusahaan/lembaga yang telah peduli kepada pendidikan anak-anak dengan memberikan bantuan berupa beasiswa pendidikan yang diberikan hingga siswa SMP ini lulus. Apalagi, jumlah nominal yang terkumpul yakni Rp 4.364.000.000.
BACA JUGA:
- Lantik 2.086 PPPK, Wali Kota Surabaya Imbau Maksimalkan Tugas Kepada Masyarakat
- Antisipasi Lonjakan Pendatang Baru, Pemkot Surabaya Lakukan Pendataan
- Kuliah di Luar Negeri itu Gampang, Tinggal Pilih, di Turki atau Thailand
- Digitalisasi Informasi Inklusif dan Ramah Disabilitas: Pemilu Berkeadilan di Surabaya
"Atas nama anak-anak, saya mengucapkan banyak terima kasih," kata Risma seusai acara yang berlangsung di Lobi Lantai 2 Balai Kota Surabaya.
Dalam sambutannya, ia mengungkapkan bahwa pihaknya setiap bulan mengajak pegawai di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mengumpulkan uang yang dijadikan semacam zakat. Ketika sudah terkumpul, uang ini yang digunakan untuk memberi bantuan kepada daerah lain yang terkena bencana alam. "Makanya, kenapa Surabaya selalu memberi bantuan cepat di setiap ada bencana," ungkapnya.
Dari uang itulah, lanjut Risma, terkadang juga digunakan untuk membiayai anak-anak yang putus sekolah. Namun begitu, saat ini uang itu digunakan membiayai penanganan Covid-19, terutama yang sedang melakukan isolasi mandiri. "Biasanya kami menggunakan uang itu untuk membiayai mereka (siswa) atau kadang untuk untuk membantu daerah lain ketika ada bencana," ucapnya.
Presiden UCLG Aspac ini juga menceritakan beberapa kisah anak-anak jalanan yang akhirnya dapat bersekolah kembali. Tanpa terasa, air mata Wali Kota Risma mulai keluar saat ia mengingat beberapa tahun silam, di mana sejumlah anak-anak tidak dapat melanjutkan sekolah yang akhirnya berdampak pada tindakan kriminal.
Maka dari itu, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini berharap tidak ada lagi anak-anak di Surabaya yang tidak bisa sekolah karena masalah biaya. "Karena mereka telah terbantu untuk pendidikan anaknya. Alhamdulillah, matur nuwun (terima kasih) sekali. Bapak-Ibu, saya terima kasih sekali, atas nama warga," tuturnya.