​Budi Bonsai, Penghobi Bonsai dan Sepeda Tua: Keduanya Tak Terpengaruh Pandemi Covid-19

​Budi Bonsai, Penghobi Bonsai dan Sepeda Tua: Keduanya Tak Terpengaruh Pandemi Covid-19 Budiono (kiri) dengan sepeda tuanya dan bonsai pohon lo seharga Rp 12 juta. (foto: MUJI H/ BANGSAONLINE)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Menggabungkan 2 hobi sekaligus dan bisa sama-sama jalan, barangkali jarang ditemukan. Namun bagi Budiono (61), Warga Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem, Kabupaten , hal itu bisa dilakukan. Terbukti, ia punya 2 hobi sekaligus, yaitu sebagai pecinta bonsai dan pecinta sepeda tua alias unto.

Ditemui di kebun bonsainya, Budi -sapaan bekennya mengaku mengenal bonsai baru tahun 2002 lalu. Waktu itu, ia pernah memburu pohon setigi bahan bonsai sampai Jepara. Selain itu, kota-kota lain juga pernah disambangi hanya untuk berburu bahan bonsai, seperti ke Bojonegoro dan Tuban.

Ia lantas membeberkan beberapa pohon bonsai yang saat ini ada di kebun belakang rumahnya, yakni pohon lo, serut, dolar, streblus, merten, busida, hokiante mikro, mustam, saengsimbur, adenium, kimeng, kaliandra, lohansung, brasilian, jambu peking, preh pupus merah, anting mutri mikro, dan beringin.

Ditanya soal harga, Budi menerangkan bahwa harga satu pohon bonsai itu sangat bervariasi tergantung jenis pohon dan bentuknya. Misalnya, harga bonsai pohon lo adalah Rp 12 juta/pohon, kimeng Rp 20-30 juta/pohon, serut Rp 12-25 juta/pohon, dan dolar daun panjang bisa mencapai Rp 15 juta/pohon.

"Alhamdulillah, saat pandemi ini, hobinya tak terpengaruh. Malahan permintaan bonsai meningkat," ujar Budi usai ngonthel, Minggu (6/9/2020).

Ditambahkan oleh Budi, selain hobi bonsai, dirinya juga hobi naik sepeda, khususnya sepeda tua atau unto. Dengan berolahraga naik sepeda tua, tubuh menjadi sehat dan bisa menambah imun, sehingga bisa mengurai tertular Covid-19.

"Saya punya sepeda tua merek Simplex produk Belanda, Humber Inggris, dan Opel, dari Jerman. dan sepeda tua itu sama-sama barang antik dan seni. Makanya, saya sangat suka. Kebetulan istri saya juga suka bonsai dan ngonthel," terang Budi.

Budi mengaku mulai aktif mengoleksi sepeda dan naik sepeda tua atau unto sejak Januari 2017, meski sebelumnya ia merasa senang lantaran mertuanya adalah penggemar sepeda tua sekaligus sebagai penjual sepeda di Desa Ngreco, Kecamatan Kandat, Kabupaten .

"Kalau terkait bonsai, saya adalah anggota PPBI (Persatuan Penggemar ) Kabupaten/Kota . Sedang soal sepeda tua, saya bergabung di Tua Indonesia (Kosti) . Dua-duanya bisa jalan beriringan," pungkas Pensiunan Dinas Kominfo Kabupaten itu. (uji/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Tim BPK Wilayah XI Teliti Tugu Tapal Batas di Kediri, Diduga dari Abad ke-13 ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO