​Disidak Dewan, Tiga Gudang Tembakau Kompak Ngaku Sudah Lama Buka

​Disidak Dewan, Tiga Gudang Tembakau Kompak Ngaku Sudah Lama Buka Rombongan Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo saat melihat langsung sejumlah gudang tembakau terkait kepastian pembelian tembakau petani.

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo menepati janjinya untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah gudang pabrikan tembakau, Kamis (3/9/2020) siang.

Ada beberapa gudang yang disidak Komisi II DPRD setempat. Menariknya, ketika didatangi rombongan anggota dewan, tiga gudang yang berada di Paiton dan Kraksaan itu serempak mengaku telah buka dan sudah melakukan pembelian tembakau petani.

Bahkan, ada gudang yang mengaku sudah buka mulai 15 Juli lalu. Sementara, satunya lagi mengaku telah buka mulai 27 Agustus lalu. Jelas saja, ini menimbulkan spekulasi dan pertanyaan yang panjang. Karena, sebelumnya sejumlah petani mengaku jika tembakaunya tak terbeli, karena gudang tidak buka.

Titik sidak pertama, Komisi II mendatangi salah satu gudang yang berada di Jalan Raya Paiton yakni tepatnya di gudang bernama CV. Rejo Hasil yang merupakan gudang penyuplai ke PT. Djarum.

Di gudang itu, Komisi II ditemui langsung pimpinan gudang bernama Hadi. Dewan mencecar pertanyan kepada pimpinan gudang itu. Bahkan, di depan sejumlah anggota dewan, Hadi mengaku pihaknya menargetkan akan mengambil tembakau petani sejumlah 1.100 ton dengan harga terendah sekitar Rp 26 ribu dan tertinggi di atas 30 ribu.

"Kita akan ambil 1.100 ton dan kemungkinan tutup hingga bulan November mendatang. Kita sudah buka pada 27 Agustus lalu Pak. Bahkan, tembakau yang sudah masuk ke sini sekitar 40-50 persen," ujar Hadi kepada rombongan Komisi II.

Titik kedua, rombongan Komisi II bergerak menuju ke CV. Sumberanyar yang mempunyai tiga gudang penyimpanan. CV ini mengaku sebagai penyumplai di tiga pabrikan, yakni Pabrikan 92, Gandum Malang, dan Noronyono.

Bambang Wahyudi, pimpinan gudang mengaku pihaknya sudah melakukan pembelian tembakau petani sejak 15 Juli lalu. Dia juga mengaku sudah punya stok tembakau dari hasil pembelian itu sekitar 300 ton.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO