​Kapasitas Isolasi dan Tes Cepat Jatim Tertinggi di Indonesia, PCR Tertinggi Setelah Jakarta

​Kapasitas Isolasi dan Tes Cepat Jatim Tertinggi di Indonesia, PCR Tertinggi Setelah Jakarta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Berbagai macam upaya serius dilakukan pemerintah Jawa Timur dalam menangani COVID-19, khsusunya dalam meningkatkan kapasitas 3T, yakni testing, tracing, dan treatment sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.

Berdasarkan laporan bulanan dari Kemenkes RI, selama periode 22 Mei-22 Agustus 2020, Jawa Timur (132.338 test) tercatat menjadi Provinsi tertinggi kedua dalam melakukan testing PCR di Indonesia setelah DKI Jakarta (221.812 test). Diikuti oleh Jawa Tengah (103.879 test), dan Jawa Barat (102.875 test).

“Per hari ini, tes PCR yang dilakukan Jawa Timur sudah mencapai 206.368 test dengan 53 lab PCR. Kapasitas testing hariannya sudah sampai 4.000-5.000 sampel,” jelas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Jum’at (28/8) siang.

Menurut Khofifah, upaya testing dan tracing di Jawa Timur juga dilakukan secara masif dengan bantuan tes cepat/rapid test. Per hari ini Jatim menjadi provinsi dengan penggunaan rapid test tertinggi untuk tracing dan screening di Indonesia dengan total 927.529 test. Jika dianalogikan dengan jumlah penduduk Jatim yang sekitar 40 juta, maka Ibarat 1 dari 43 penduduk Jatim telah menjalani test cepat

Sebelumnya, di awal bulan Juli, Jatim khususnya Surabaya Raya pernah hampir overload atau penuh. Pemprov Jatim pun segera mengupayakan ekspansi bed Isolasi dan meningkatkan jumlah RS Rujukan. Per hari ini, berdasarkan data dari Kemenkes RI dan RS Online, Bed Isolasi Jawa Timur telah mencapai 7.551 buah dengan 127 RS Rujukan COVID-19.

Angka ini jauh melebihi Jakarta yang tercatat 4.955, Jabar 4.945, dan bahkan hampir dua kali lipat dari Jateng yakni 3.860. Artinya, Jawa Timur sudah all out untuk menyediakan ruang perawatan bagi penderita COVID-19

“Alhamdulillah, upaya Jatim dalam menyediakan perawatan kini membuahkan hasil. Bed occupancy rate yang dulunya di bulan Juli mencapai lebih dari 80%, bahkan dulu ada beberapa rumah sakit yang isolasinya penuh dengan BOR 100%, kini berhasil turun menjadi 44,8%,” ungkap orang nomor satu Jatim ini.

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO