​Pembelajaran Daring Tak Efektif untuk SD, Prodi Teknik, dan Kedokteran, Perlu Penyesuaian Kurikulum

​Pembelajaran Daring Tak Efektif untuk SD, Prodi Teknik, dan Kedokteran, Perlu Penyesuaian Kurikulum Dr. Meithiana Indrasari, ST., M.M. foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pembelajaran secara daring dianggap menjadi solusi kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi Corona. Namun, meski telah disepakati, cara ini menuai kontroversi. Bagi tenaga pengajar, sistem pembelajaran daring hanya efektif untuk penugasan. Mereka menganggap pembelajaran dengan sistem daring membuat siswa sulit memahami materi.

"Bergantung level. Kalau no problem, karena memang skema online sudah ada sejak dulu. Tapi kalau pendidikan dasar masih kurang berkualitas dan kurang efektif," ujar Dr. Meithiana Indrasari, ST., M.M., Wakil Rektor IV Universitas Dr. Soetomo Surabaya kepada bangsaonline.com, Ahad (16/8/2020).

Seberapa efektifkah pembelajaran daring selama pandemi? Mei – panggilan akrab Meithiana Indrasari - berpendapat, untuk mengukur keefektifan perlu melihat level pendidikannya. Menurut dia, jika anak didik Sekolah Dasar (SD) tentu sangat sulit mencapai keefektifan. Kecuali, jika ditambah dengan pendampingan orang tua.

"Namun jika di level , sebenarnya hampir bisa dipastikan tidak ada masalah dalam transfer knowledge, utamanya untuk prodi-prodi sosial. Namun ada juga prodi yang cukup sulit melaksanakannya secara online, seperti prodi-prodi kedokteran ataupun teknik yang harus menggunakan lab dan alat-alat khusus. Maka memang selama pandemi yang berkepanjangan ini, kurikulum perlu menyesuaikan," tambah wanita yang aktif di dunia medsos ini.

Tidak hanya itu, menurut Mei, ketidakefektifan yang lain adalah terkait jaringan internet yang di beberapa pelosok masih banyak kendala. Menurut dia, masyarakat sangat terasa susah melakukan pembelajaran dengan sistem daring ini.

"Maka yang menjadi urgen adalah bagaimana mengemas seluruh kurikulum, dari level dasar hingga tinggi untuk situasi krisis seperti saat ini. Dan pemerintah harus hadir dan segera menyelesaikan permasalahan ini, karena tidak mungkin lembaga pendidikan jalan sendiri-sendiri dengan kebijakannya sendiri-sendiri," pungkasnya. (nf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO