SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta 57 pamong praja muda lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan XXVII yang akan menjalani setahun masa orientasi di Jatim akan menciptakan budaya kerja baru yaitu birokrasi yang 'CETTAR'' di Jatim.
Ia ingin para pamong praja muda itu bisa memberi warna baru untuk kinerja birokrasi yang cepat, inovatif, juga kreatif dan luwes atau tidak kaku sebagaimana menjadi stigma ASN sampai saat ini.
BACA JUGA:
- Pesan Pj Gubernur Jatim saat Terima Penghargaan dari Mendagri di Hari Otoda 2024
- Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur Penerima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha
- Jokowi Dikabarkan Batal Hadir Peringatan Otoda XXVIII di Surabaya
- Raih SPM Awards 2024, Adhy Karyono: Jadi Motivasi dan Cambuk bagi Pemprov Jatim
Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah saat menerima 57 orang lulusan IPDN Angkatan XXVII di Gedung Negara Grahadi, Senin (3/8/2020).
Secara khusus Gubernur Khofifah meminta agar lulusan terbaik dari jenjang S1 maupun D4 bisa ditugaskan di Pemprov Jawa Timur.
"Untuk bisa mendapatkan CPNS dengan input yang sudah terdidik secara terstruktur butuh waktu panjang. Maka saya sampaikan ke Pak Sekda, jika diperkenankan sepuluh orang terbaik dari PPM dari Jatim S1 dan D4 agar dapat penugasan di Pemprov, harapannya kita akan dapatkan input ASN yang sudah terdidik secara khusus, seperti dari IPDN ini," kata Khofifah.
Selain ditugaskan di Pemprov Jatim, nantinya para lulusan IPDN yang telah dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo 29 Juli 2020 lalu ini juga akan disebar di 38 kabupaten kota di Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan ASN yang kekurangan.
"Sebanyak 57 pamong praja muda ini memang masih jauh dari pemenuhan kebutuhan kita. Di Pemprov Jatim saja tahun ini yang pensiun banyak sekali, belum yang di kabupaten kota," kata Khofifah.