​Koloni Monyet Kuasai Kota, Polisi Bersenjatakan Ketapel Dibikin Kocar-kacir

​Koloni Monyet Kuasai Kota, Polisi Bersenjatakan Ketapel Dibikin Kocar-kacir Warga yang nekat keluar rumah, siap-siap diserang kawanan monyet. foto: AFP via Getty Images

BANGSAONLINE.com - Petugas yang bersenjatakan ketapel, mengakui kekalahannya ketika mereka dihadapkan di garda depan, melawan gerombolan monyet gila seks dan pecandu junk food. -monyet ini membuat kerusuhan di Kota Lopburi, Thailand. Nyaris sama dalam film the Planet of Apes. 

ini meneror penduduk. Bahkan, monyet ini telah menguasai kota. Polisi yang dikerahkan, bersenjatakan ketapel, memgakui kalah dan lari tunggang-langgang.

-monyet ini, begitu mudah hidup di Kota Lopburi, Thailand. Jumlahnya sangat banyak, hingga mereka bertarung antarmereka sendiri untuk memperebutkan kekuasaan, sampai mati. Demikian menurut para ahli satwa liar.

Mirror memberitakan, warga melakukan lockdown, bukan karena takut corona, tapi mereka takut diserang monyet-monyet gila. -monyet ini, menjadikan gedung bioskop sebagai markas besar, dan mereka menyerbu semua gerai makanan siap saji.

Bulan lalu Mirror Online melaporkan bahwa sekitar 6.000 monyet meneror penduduk setempat, menyerang siapa pun yang menghalangi mereka. Ada beberapa penduduk berinisiatif memberi makanan siap saji, agar monyet-monyet ini tenang. Hasilnya, kian buruk. -monyet ini kian menggila. Mereka menyerbu gerai-gerai makanan siap saji.

ini menggila. Setelah lockdown, turis menurun drastis. -monyet kelaparan dan mulai menggilai junk food.

Petugas polisi Nirad Pholngeun minggu ini mengatakan kepada Deccan Herald bahwa pihaknya mencoba membubarkan kelompok besar monyet itu, tapi sia-sia. "Dalam sekejap mata ada lebih banyak monyet. Begitu banyak bayi monyet. Mereka benar-benar gila seks."

Sekarang, monyet-monyet penguasa kota itu, juga didera kelebihan gula, karena pola makan yang tidak sehat. Umumnya, monyet-monyet itu menderita penyakit gula, hipertensi dan penyakit darah. Narongporn Doodduem, direktur kantor regional Departemen Konservasi Margasatwa, mengatakan: "-monyet tidak pernah lapar, seperti anak-anak yang makan terlalu banyak KFC."

Seorang warga kota, Kuljira Taechawattanawanna, meratapi: "Kita hidup dalam sangkar, tetapi monyet tinggal di luar."

Jumlah monyet meningkat dua kali lipat dalam dua tahun, dan dalam beberapa pekan terakhir terjadi pertarungan antara koloni monyet melawan koloni monyet, dan koloni monyet melawan polisi.

Yang jelas, kalah, polisi lari tunggang langgang.

Sekarang dilaporkan, beberapa bagian kota sudah dijarah monyet. Mereka menghancurkan toko, dan menjarah isinya. Polisi tak berani membunuhi monyet karena akan dikritik pecinta binatang. 

Sumber: mirror.co.uk

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO