​Tak Nyangka, Kiai Miliarder ini Pernah Jadi Kuli dan Tiga Kali Lamar Wanita Ditolak

​Tak Nyangka, Kiai Miliarder ini Pernah Jadi Kuli dan Tiga Kali Lamar Wanita Ditolak Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag saat menerima kunjungan Presiden RI Joko Widodo di Pondok Pesantren Amanatul Ummah. foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag adalah pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur. Kiai Asep dikenal sebagai kiai miliarder, ulama kaya raya, tapi dermawan. Putra pendiri NU, KH Abdul Chalim ini sangat gemar bersedekah, terutama untuk kepentingam bangsa dan umat Islam.

Bahkan untuk penanggulangan Covid-19, Kiai Asep menyedekahkan 400 ton beras, 40.000 sarung, dan uang Rp 50 ribu per orang untuk relawan Covid-19 dan warga terdampak virus corona.

Tapi siapa sangka, sewaktu muda Kiai Asep yang kini memiliki puluhan ribu santri dan pesantren besar dengan gedung-gedung megah itu ternyata sangat miskin. Bahkan untuk makan saja ia harus mengais kerak nasi (intip) di dapur umum pondok pesantren. Tiap hari ia makan intip yang sudah dibuang oleh santri lain.

Namun semangat menuntut ilmu tetap tinggi. Bahkan ia bertekad untuk kuliah.

“Saya akhirnya jadi kuli bangunan, untuk cari uang pangkal masuk IAIN,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim dalam acara Gergeran Bersama Kiai di BANGSA TV channel youtube.

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO