​Khofifah Pastikan Stok Hewan Kurban di Jatim Penuhi Kriteria ASUH

​Khofifah Pastikan Stok Hewan Kurban di Jatim Penuhi Kriteria ASUH Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi dua peternakan sapi di Desa Wonokromo, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, Rabu (22/7/2020) siang. (foto: ist).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jelang Hari Raya 1441 Hijriah, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengunjungi dua peternakan sapi di Desa Wonokromo, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, Rabu (22/7/2020) siang.

Kedua peternakan tersebut, yakni Peternakan Sumber Jaya, serta Peternakan Laju Jaya. Dua peternakan sapi itu penghasil sapi terbesar di Jatim.

Dalam kunjungan tersebut, Khofifah memastikan bahwa pandemi Covid-19 nyatanya tak berpengaruh signifikan pada penjualan hewan kurban. Hewan kurban para peternak tetap laris dengan tetap menjaga keamanan dan kesehatan hewan kurban.

Hal itu dibuktikan Gubernur Khofifah saat mendatangi peternakan Sumber Jaya milik H. Juri. Ia mempunyai sapi ternak sebanyak 240 ekor, siap kurban 220 ekor, jumlah sapi yang laku sudah sebanyak 145 ekor. Sementara Peternakan Laju Jaya yang dimiliki oleh H. Heru, mempunyai jumlah sapi ternak sebanyak 78 ekor, yang belum terjual hanya 1 ekor.

Menurut Gubernur Khofifah, kunjungan ini menjadi bagian penting guna memastikan bahwa ketersediaan hewan kurban jelang Hari Raya 1441 H. Selain stok dalam kondisi aman dan cukup, hewan kurban di Jatim dipastikan memenuhi kriteria Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH).

“Kami ingin memastikan bahwa stok hewan kurban kita dalam kondisi yang cukup. Lalu juga hewan kurban kita semua dalam kondisi Aman, Sehat, Utuh, dan Halal alias ASUH. Utuh itu artinya bahwa dari sumber pakannya ini terkonfirmasi dengan nutrisi yang baik. Sebab, kita sudah hampir empat bulan ini dalam posisi pandemi Covid-19,” katanya, Rabu (22/7/2020).

Orang nomor satu di Jatim ini lega, karena di saat pandemi Covid-19, penjualan sapi di peternakan tersebut menggunakan sistem cashless alias nontunai, serta diperdagangkan secara online. Sistem ini bahkan tetap membuat penjualan sapi kurban tetap laris dibeli.

“Dan ternyata yang ada di kandangnya Pak Haji Heri ini tinggal satu yang belum terjual. Yang di Pak Haji Juki biasanya tahun lalu 160 ekor, hari ini sudah terjual 145. Puncaknya biasanya pada H-2 atau H-3. Artinya, Insya Allah bisa melebihi bahkan dari jumlah yang terjual tahun lalu," ujarnya.

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO