GRESIK, BANGSAONLINE.com - Salah satu tokoh muda di Kabupaten Gresik, H. Ahmad Zainudin Fuad, menyampaikan kritik kepada dua pasangan bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) yang bakal running di Pilkada Gresik 2020.
Menurutnya, baik paslon Moh. Qosim - Asluchul Alif (QA) dan Fandi Akhmad Yani - Aminatun Habibah (Niat), keduanya miskin akan gagasan dan slogan yang diusung terkesan asal-asalan.
BACA JUGA:
- PKB Resmi Buka Penjaringan Cabup-Cawabup Gresik 2024, Catat Tanggalnya
- Pura-Pura Dirampok, Perempuan Cantik dari PPS Gresik Ditangkap
- Bapak dan Anak yang Tercebur ke Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Petugas Perluas Pencarian
- Bapak dan Anak Tenggelam ke Sungai Sidoarjo-Gresik, Petugas Lakukan Pencarian
"Paslon QA mengusung slogan Gresik Ayem Tentrem, sementara pasangan Niat slogannya Menuju Perubahan Gresik Baru," ungkap Fuad kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (19/7/2020).
"Gresik Ayem Tentrem dan Menuju Perubahan Gresik Baru seperti apa yang mereka tawarkan. Konsepnya seperti apa, capaiannya seperti apa, ini tak jelas," imbuhnya.
Ia mengakui Pilkada Gresik 2020 memiliki banyak keterbatasan karena digelar di tengah pandemi Covid-19, sehingga hiruk pikuk sosialisasi program paslon tak akan bisa sampai dengan baik kepada masyarakat. Mengingat untuk mobilisasi massa dalam kampanye pun dibatasi.
Namun, Ketua DPAC PKB Kecamatan Kebomas ini berharap kedua paslon tetap bisa menyampaikan gagasan serta visi dan misinya secara inovatif.
"Seperti saya katakan tadi, dua paslon sampai saat ini hanya menampilkan slogan tak populis karena tak dibarengi kejelasan slogan dimaksud, seperti Gresik Ayem Tentrem dan Menuju Perubahan Gresik Baru," ungkapnya.
Fuad mempertanyakan cara serta instrumen yang akan digunakan paslon untuk meyakinkan publik dalam mewujudkan slogan yang digembar-gemborkan itu.