SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya mendatangi Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak untuk menjenguk korban pencabulan beberapa waktu lalu. Empat orang korban ini masih di bawah umur yang berusia 5, 7, 8, dan 10 tahun.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Risma mengatakan ia akan terus melakukan pendampingan dengan mendatangkan psikolog untuk menangani trauma kepada para korban tersebut. Jika psikolog dinilai belum bisa memulihkan trauma korban, maka ia ada mendatangkan psikiater untuk melakukan pendampingan.
BACA JUGA:
- Jelang Hari Otoda XXVIII, Satpol PP Surabaya Perketat Keamanan dengan Terjunkan 3 Tim
- Oknum Polisi Pencabul Anak Tiri Diserahkan ke Polda Jatim
- Oknum Anggota Polsek Sawahan yang Dilaporkan Cabuli Anaknya ternyata Tokoh Masyarakat di Kampung
- Oknum Polisi Polsek Sawahan Cabuli Putri Tirinya Selama 4 Tahun, Dilaporkan Mertua yang juga Polisi
“Supaya anak-anak tidak trauma dan lekas sembuh, kita panggilkan psikolog. Dan jika belum bisa, nanti juga perlu psikiater,” kata Risma seusai menemui Korban, Sabtu (11/7).
Selain itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini akan memberikan intervensi kepada salah satu korban yang tidak sekolah untuk dibantu pendidikannya. Menurutnya, beberapa korban tersebut juga tidak memiliki akta kelahiran yang nantinya akan dibantu diselesaikan oleh Pemkot Surabaya.
“Nanti kita bantu uruskan aktanya. Karena ada dari mereka yang ditinggalkan oleh orang tuanya,” ucapnya.
Tidak hanya itu, nantinya, anak yang tidak memiliki orangtua tersebut akan tinggal di selter milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk dirawat dan di sekolahkan. “Ada yang sudah meninggal orang tuanya mungkin nanti bisa tinggal di sana,” tegasnya.