LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Ratusan hektare lahan padi di Kabupaten Lamongan, mengalami puso atau gagal panen akibat serangan hama tikus.
"Masih banyaknya keluhan petani terkait serangan hama tikus, saya minta Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (DTPHP) proaktif turun ke masyarakat mengatasi hama," ujar Bupati Lamongan, Fadeli saat memimpin gerakan pengendalian hama tikus di Desa Kebet, Lamongan, Selasa(7/7/2020).
BACA JUGA:
- Pemuda di Lamongan Tewas Diracun usai Tagih Janji ke Temannya
- Kejari lamongan Gelar Sosialisasi Saber Pungli Kepada Desa dan Perangkat Desa
- Gelar Temu Wicara Kontak Tani, Bupati Lamongan Berharap Petani Pahami Teknologi dan Modernisasi
- Serius Kembangkan Produk Holtikultura, Pemkab Lamongan Gelar Panen Raya Melon Megilan
Menurut Fadeli, untuk hama tikus sebenarnya sudah dicarikan solusi. Pemkab Lamongan melalui Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan sudah menyediakan bantuan obat untuk hama tikus. ”Memang sudah kita sediakan, tapi banyak masyarakat yang belum tahu caranya untuk membasmi (hama tikus) yang jitu,” ujarnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, Wabup Kartika Hidayati, Sekda Yuhronur Efendi, Kapolres AKBP Harun, Dandim Kolonel Inf. Sidik Wiyono, Kepala OPD, dan sejumlah pejabat Pemkab Lamongan.
Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Lamongan, lahan padi yang mengalami puso mencapai 426 hektare.
Kepala Dinas TPHP Lamongan, Rudjito menyebutkan, lahan tanaman padi yang mengalami puso tersebut berada di dua kecamatan, yakni Kecamatan Maduran dan Kecamatan Tikung.
"Di Kecamatan Maduran seluas 49,7 hektare, sementara di Kecamatan Tikung 377 hektare," kata Rudjito, Selasa (7/7/2020).
Akibat lahan padi yang mengalami puso di dua kecamatan tersebut, kerugian yang dialami petani mencapai Rp 3,836 miliar lebih, dengan rincian kerugian petani Kecamatan Maduran sebesar Rp 403,5 juta lebih dan Kecamatan Tikung mencapai Rp 3,087 miliar lebih.