​Kiai Asep Gratiskan SPP dan Makan Ribuan Siswa Hikmatul Amanah, 30 Persen Diterima PTN Favorit

​Kiai Asep Gratiskan SPP dan Makan Ribuan Siswa Hikmatul Amanah, 30 Persen Diterima PTN Favorit Para siswa-siswi Madrasah Aliyah Hikmatul Amanah saat diwisuda di Kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Ahad (5/7/2020) sore. foto: MMA/ bangsaonline.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Ternyata kedermawanan Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag, tidak hanya berupa penggelontoran sedekah uang, beras, dan sarung kepada masyarakat. Tapi juga dalam bentuk biaya pendidikan untuk anak-anak orang kampung di sekitar Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang dipimpinnya, di Pacet Jawa Timur. Otomatis anak-anak - terutama anak-anak orang tak mampu - tetap bisa mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi.  

Mereka ditampung di Madrasah Hikmatul Amanah Bendunganjati Pacet . Kiai Asep bahkan tidak hanya menggratiskan uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) siswa Madrasah Hikmatul Amanah, tapi juga menyediakan bus untuk tranportrasi gratis para siswa-siswa pulang-pergi. Selain itu para siswa juga diberi makan gratis.

Karena itu kiai miliarder tapi dermawan itu berharap tak ada lagi anak-anak muda putus sekolah kerena faktor biaya. “(Sekarang) jangan ada alasan tak meneruskan sekolah. Di Bendunganjati ini saja bisa jadi doktor,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim saat memberi taushiah dalam acara Wisuda Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Hikmatul Amanah di kampus Institut KH Abdul Chalim, Ahad (5/7/2020) sore.

(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, M.Ag, saat memberikan taushiah. Foto: MMA/bangsaonline.com)

Apalagi, kata Kiai Asep, kualitas pendidikan Hikmatul Ummah juga tak kalah dengan lembaga pendidikan lain. Bahkan lebih unggul. Karena itu Kiai Asep yang semasa remaja sangat miskin itu berharap anak-anak muda terus belajar dan mencintai ilmu. “Kalau tidak mampu berarti tidak ada keinginan,” tegas Kiai Asep memotivasi para siswa-siswi yang diwisuda.

Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Amantul Ummah Surabaya dan Pacet Jawa Timur itu bahkan menantang siswa-siswi yang diwisuda itu untuk menunjukkan prestasi hingga perguruan tinggi. “Kalau ada yang diterima di kedokteran umum saya tanggung biaya kuliahnya,” kata Kiai Asep.

(Para siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Hikmatul Amanah saat diwisuda di Kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet , Ahad (5/7/2020) sore. Foto: MMA/bangsaonline.com)

Menurut Kiai Asep, nilai seorang pemuda terletak pada cita-citanya. “Cita-cita seorang pemuda itu harus tinggi,” tegasnya sembari mengatakan bahwa Allah SWT sangat suka terhadap orang yang memiliki cita-cita luhur dan tinggi.

Ia juga minta siswa-siswi tak kecil hati. Apalagi, kata Kiai Asep, nasib para siswa-siswi yang diwisuda jauh lebih baik dibanding nasib dirinya saat remaja. Ia lalu menceritakan tetang derita yang menimpa dirinya. “Saya dulu tak ada tempat untuk pulang atau makan,” katanya.

Menurut Kiai Asep, beda sekali dengan siswa-siswi yang kini sekolah di Hikmatul Ummah. “Kalian pulang masih ada rumah dan disertai orang tua,” kata Kiai Asep yang ditinggal ayahnya, KH Abdul Chalim, pada kelas dua SMA sehingga harus berhenti sekolah karena tak ada yang membiayai. “Namun saya bisa meraih cita-cita,” tegasnya. 

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO