​Waspadai Penyebaran Masif Covid-19, Pemkab Probolinggo Gencar Rapid Test Massal

​Waspadai Penyebaran Masif Covid-19, Pemkab Probolinggo Gencar Rapid Test Massal Rapid test yang digelar Pemkab Probolinggo di semua pasar.

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Tak ingin kecolongan terhadap penyebaran virus Corona (COVID-19), pemkab melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten gencar menggelar rapid test massal kepada para pedagang di pasar tradisional.

Hasilnya, puluhan pedagang yang reaktif rapid test. Bahkan saat dilakukan pemeriksaan swab, ada yang hasilnya positif terinfeksi COVID-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten dr. Anang Budi Yoelijanto mengatakan, pelaksanaan rapid test massal di pasar tradisional ini sangat efektif dalam mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan pasar tradisional.

“Tujuan dari rapid test massal ini hanyalah screening dan rapid test itu tidak untuk suatu tanda kepastian orang yang bersangkutan terinfeksi Corona. Bukan berarti dengan adanya pedagang reaktif di 34 pasar tradisional berarti semua pedagang di 34 pasar tradisional tersebut Corona,” ujar Anang.

Menurutnya, dengan adanya rapid test dan ditemukan ada yang reaktif, maka bisa menjadikan gugus tugas lebih waspada bahwa di pasar sudah mulai ada penularan-penularan.

“Makanya dengan rapid test, setelah ditemukan reaktif langsung lakukan pemeriksaan yang lebih spesifik dan lebih pasti dengan melakukan swab. Setelah dilakukan swab dan hasilnya positif, kita pastikan orang tersebut terkonfirmasi positif COVID-19,” terangnya.

Anang menambahkan, kepentingan dari rapid test itu membantu agar lebih berhati-hati manakala suatu area, suatu daerah, dan suatu tempat ternyata ditemukan reaktif walaupun itu bukan menyatakan Corona atau bukan. Sehingga, masyarakat akan menjadi lebih waspada.

“Kita akan lakukan tracking, melakukan tindakan-tindakan pencegahan yang lain, melakukan upaya-upaya penegakan protokol kesehatan, dan terakhir kita melakukan pemeriksaan yang lebih spesifik,” tegasnya.

“Bisa saja hasil rapid test negatif dan hal itu tidak menjadi masalah. Karena reaktif itu bisa karena tanda-tanda pernah terinfeksi Corona dan bisa terinfeksi oleh kuman-kuman yang lain. Tapi kita kan menjadi lebih berhati-hati dengan adanya rapid test masif. Tentunya rapid test masif ini ada manfaatnya dalam upaya memutus penyebaran COVID-19,” jelas Kepala Dinas Kesehatan ini.

Terhitung Selasa (2/6), Anang mencatat yang rapid test-nya reaktif dan dari hasil swab negatif sehingga dipulangkan, jumlahnya mencapai 20 orang. Dengan keterangan, 10 orang dari klaster pemudik dan 5 orang dari klaster tenaga kesehatan. (ndi/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO