KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Ada perkembangan positif dalam penanganan Covid-19 di Kota Batu. Sejak 23 Mei 2020 hingga 30 Mei 2020, tidak ada tambahan lagi warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlahnya mandek di angka 12 pasien.
Hal ini menuai respons positif dari Khamim Tohari, Anggota DPRD Kota Batu dari Fraksi PDI-P. "Mudah-mudahan warga Kota Batu bisa menaati anjuran pemerintah dan mau membantu untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Saya yakin dengan kesadaran masyarakat, Covid-19 di Kota Batu akan berhenti dan masyarakat bisa beraktivitas seperti dulu lagi dan perekonomian bisa normal kembali," ujarnya Sabtu (30/5/2020).
BACA JUGA:
- Tabrak Pohon, Pemudik di Kota Batu Alami Kecelakaan hingga Istri Kritis
- Ini Pesan Pj Wali Kota Aries Agung pada Salat Idulfitri 1445 H di Halaman Mapolres Batu
- Beberapa Langkah Disiapkan Pemkot Batu untuk Hadapi Wisatawan dan Arus Mudik Lebaran 1445 H
- Pj Wali Kota Batu Bagikan Bingkisan Lebaran pada 94 Penjaga Sekolah
Harapan serupa, juga dilontarkan Arif Erwinadi, Warga Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji. Ia katakan, tidak adanya tambahan warga yang terkonfirmasi positif selama lebih seminggu, menandakan sesuatu hal yang positif terkait penanganan Covid-19 di Kota Batu.
"Saya berharap ke depan warga tetap mematuhi imbauan pemerintah terkait social distancing, dan selalu memakai masker apabila keluar rumah agar New Normal segera bisa terwujud," harapnya.
Sekadar diketahui, sejak tanggal 23 Mei 2020, data warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 asal Kota Batu sebanyak 12 orang. Rinciannya, 8 orang dalam perawatan, 1 orang isolasi mandiri, 2 orang sembuh, dan 1 meninggal dunia. Angka itu, bertahan hingga tanggal 30 Mei atau seminggu lebih. Tidak hanya itu, sejak 23 Mei 2020 angka PDP hingga 30 Mei hanya meningkat 8 orang.
Dikonfirmasi terpisah, dr. Endang, Sekretaris Gugas (Gugus Tugas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu mengatakan, masih perlu tambahan waktu minimal 14 hari sejak kasus positif terakhir ditemukan. Jika tidak bertambah, dapat diartikan transmisi lokal berhenti.
"Maka untuk amannya, perlu pengamatan selama sebulan dengan kondisi aktivitas sudah seperti biasa, tetapi protokol kesehatan tetap ditaati," tuturnya. (asa/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News