MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Kiai miliarder yang dikenal dermawan, Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag kembali menyedekahkan hartanya. Tak tanggung-tanggung. Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokoerto Jawa Timur itu membagikan 300 ton beras kepada para relawan penanganan Covid-19 dan korban terdampak sosial ekonomi virus corona.
“Ada dua segmen masyarakat mengajukan permohonan kepada saya agar peduli pada para relawan yang menangani Covid-19. Mereka ini terdiri dari ketua RT, ketua RW, kepala desa yang selama ini tidak ter-cover oleh pemerintah,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (15/5/2020) sore.
BACA JUGA:
- Sedekah Kiai Asep Turun Rp 5 Miliar, Dulu Rp 8 Miliar hingga Rp 10 Miliar, Kenapa
- Pecah Ban, Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto
- 7 Parpol Merapat ke Gus Barra, Bupati Ikfina Terancam Gagal Maju Pilbup Mojokerto
- Jalin Kebersamaan, Gus Barra Dampingi Kiai Asep Sambut Hangat Silaturahmi Kapolres Mojokerto
(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MAg. FOTO: MMA/bangsaonline.com)
Kiai Asep yang tiap tahun memang selalu mengeluarkan zakat dan sedekah berton-ton beras itu langsung merespon. “Saya sebagai tokoh nasionalis-religius langsung menyanggupi,” kata Kiai Asep yang ketua umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.
Cuma, kata Kiai Asep, untuk membeli beras dalam jumlah besar itu tak mudah. Ia mengaku berhari-hari mencari pusat penjualan beras. “Ada yang tiap hari hanya bisa memproduksi 4.000 kilo beras,” kata Kiai Asep. Karena itu pengadaan dan pembagian beras itu bertahap.
Kiai Asep juga mengaku kesulitan memesan sarung dalam jumlah besar. Kiai Asep memang tidak hanya membagikan beras tapi juga disertai sarung yang relatif bagus dan berkelas. Bahkan para relawan itu juga diberi uang transport. “Saya sulit cari sarung dalam jumlah besar,” katanya.
Kepada BANGSAONLINE.com, Kiai Asep mengatakan bahwa apa yang dilakukan ini tidak seberapa jika dibanding para konglomerat seandainya mereka peduli kepada masyarakat miskin. “Tapi semoga bisa menyentuh fuqara dan orang miskin yang tidak tersentuh BLT (Bantuan Langsung Tunai),” katanya. “Para ketua RT kan tidak semua kaya. Tapi mereka tak dapat apa-apa. Padahal amil zakat saja dapat bagian,” kata Kiai Asep.
Kiai Asep mengingatkan para orang kaya, terutama para konglomerat untuk banyak beramal, berbagi harta kita untuk orang miskin. Karena dalam pandangan agama, harta itu ibarat kotoran. “Dalam bahasa agama, dunia itu ibarat sesuatu yang keluar ketika kita buang air besar,” katanya.
Karena itu ketika manusia meninggal harta itu lepas begitu saja. "Ya dunia (harta) itu seperti itu. Terbuang," katanya. Yang tersisa hanyalah amal. "Nah biar tersisa untuk simpanan akhirat, (harta) kita gunakan untuk beramal," kata mantan ketua PCNU Kota Surabaya itu.