​Masa Giling Mundur, Wali Kota Kediri Minta PG Pesantren Terapkan Protokol Covid-19

​Masa Giling Mundur, Wali Kota Kediri Minta PG Pesantren Terapkan Protokol Covid-19 PG Pesantren Baru. foto: ist

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Masa giling tahun ini dipastikan mundur pada bulan Juni 2020, karena pandemi Covid-19. Menurut prediksi, mundurnya masa giling tak akan berpengaruh pada rendemen gula pada tebu yang masa panennya pun mundur. Sebab, masa tanam tahun ini juga mundur.

"Gula salah satu bahan pokok yang wajib dijaga keberadaannya, jadi memang sudah pasti kalau saatnya giling, pabrik gula harus beroperasi. Itu juga untuk menjamin tebu petani terserap," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar usai bertemu dengan manajemen PG Pesantren Baru, Kamis (14/5).

"Kalau tidak produksi, nanti gula langka dan harganya bisa melambung, nanti malah semakin membebani masyarakat.  Namun, saya minta PG Pesantren agar menerapkan protokol nasional pencegahan Covid-19," pesan Mas Abu, demikian sapaan Wali Kota Kediri itu.

General Manager PG Pesantren Baru Ir. Bambang Hadi N menuturkan, pabrik yang dipimpinnya memang baru akan mulai beroperasi atau buka giling usai masa lebaran selesai. 

“Pabrik gula se-Jawa Timur sepakat mulai start giling setelah Hari Raya,” kata Bambang usai menyerahkan bantuan 1 ton gula kepada Pemkot Kediri, Kamis (14/05). 

Biasanya, lanjut Bambang, PG Pesantren Baru dan pabrik gula lainnya di Jawa Timur mengawali musim giling sekitar akhir April hingga awal Mei. Namun kali ini, karena pandemi Covid-19, pengoperasian pabrik belum mungkin dilakukan. Mulai giling pada tanggal 2 Juni 2020 mendatang. Rencana masa giling tahun ini dari bulan Juni hingga sekitar bulan September/Oktober 2020.

Perihal rendemen gula yang kemungkinan turun karena panen mundur mengikuti masa giling, Bambang mengatakan tidak akan terjadi. Sebab tahun kemarin ketika musim tanam tebu yang dipanen tahun ini mengalami musim kering yang lebih lama.

“Pertumbuhan tanaman pun lambat, jadi musim panen yang mundur ini jadi pas,” terang Bambang. 

Perihal produksi gula di PG Pesantren, Bambang memprediksi tetap stabil sebagiamana tahun-tahun sebelumnya. Per musim giling, PG Pesantren memproduksi antara 50 ribu ton – 60 ribu ton gula. Meski musim giling mundur, panjang masa gilingnya tetap sama. Tahun lalu (2019), PG Pesantren mematok target menggiling sekitar 770 ribu ton tebu dengan rendemen 8,38 persen. Target yang kurang lebih sama untuk tahun ini.

"Bila masa giling dimulai nanti, perihal protokol kesehatan akan diterapkan khususnya penggunaan masker, cek suhu, dan cuci tangan. Sebisa mungkin tetap menjaga jarak aman dan menghindari bergerombol," pungkas Bambang. (uji/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO