Pemkot Surabaya Siapkan Tambahan Ruang Isolasi di Rumah Sakit dan Asrama Haji untuk Observasi

Pemkot Surabaya Siapkan Tambahan Ruang Isolasi di Rumah Sakit dan Asrama Haji untuk Observasi Wali Kota Risma bersama Febria Rachmanita. (foto: YUDI A/ BANGSAONLINE)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus bekerja keras dalam upaya memutus mata rantai persebaran Covid-19. Salah satunya, yakni dengan menjalin kerja sama dengan dua rumah sakit rujukan untuk tambahan ruang isolasi, dan Asrama Haji Sukolilo untuk kamar observasi.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan RS Husada Utama dalam menyiapkan tambahan untuk kapasitas bed ruang isolasi perawatan pasien Covid-19. Ruang pertemuan di rumah sakit itu, telah dirombak menjadi tempat perawatan pasien.

"Kita maksimalkan RS Husada Utama dahulu dengan 200 bed, terus ada sisa 40 bed yang belum dimanfaatkan. Kita juga dibantu RS Siloam Hospitals 40 bed. Kemudian, kalau itu tidak bisa menampung, baru Asrama Haji," kata Wali Kota Risma di Balai Kota Surabaya, Rabu (13/5/2020).

Menurutnya, pihaknya memaksimalkan rumah sakit dahulu sebelum menggunakan Asrama Haji dikarenakan berkaitan dengan kebutuhan tenaga medis. Sebab, bagaimanapun di Asrama Haji pihaknya butuh tenaga medis, bukan hanya perawat tapi juga dokter yang stay di sana.

"Sementara di RSUD Soewandhie dan RS Husada Utama (tenaga medis) kewalahan. Memang ada dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia) kemarin yang siap membantu untuk itu,” terangnya.

Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, Asrama Haji menjadi salah satu asrama observasi yang digunakan sebagai gedung perawatan alternatif. Nantinya, asrama itu bakal ditempati oleh Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

"Totalnya berjumlah untuk 198 orang, yang menempati nanti ODP. Jadi, aman digunakan untuk asrama observasi," kata Feny sapaan lekatnya.

Adapun untuk petugas yang disiapkan di asrama observasi itu, Feny memastikan bahwa Pemkot telah menyiapkan petugas khusus untuk merawat dan menjaga warga yang tinggal sementara di sana. Petugas itu terdiri dari anggota Linmas, Satpol PP, perawat, hingga dokter. "Selama observasi, nanti mereka diawasi oleh tim dokter. Ada penjagaan khusus," pungkasnya. (ian/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Sambisari dan Manukan Kulon Menolak Sekolah Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Corona':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO