Harga Telur Anjlok, APAP Wadul ke Distan

Harga Telur Anjlok, APAP Wadul ke Distan Rochmad Santoso, Ketua APAP saat memberikan keterangan usai pertemuan dengan Distan, Selasa (5/5).

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Anjloknya harga telur di pasaran membuat puluhan peternak yang tergabung di Asosiasi Peternak Ayam Petelur (APAP) Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu mendatangi Dinas Pertanian (Distan) Kota Batu, Selasa (5/5) pagi. Mereka mendesak Distan untuk menyetop peredaran telur breeder di Kota Batu yang dianggap sebagai salah satu pemicu anjloknya harga telur tersebut.

"Kami menilai, salah satu penyebab anjloknya harga telur ini karena adanya peredaran telur breeder atau telur tetas yang dijual bebas di pasaran. Jelas hal ini bisa merusak harga penjualan telur dari peternak ayam di Kota Batu," ujar Ketua APAP Desa Junrejo, Rochmad Santoso didampingi 25 orang yang tergabung di APAP, Selasa (5/5).

Ia mengungkapkan, harga telur breeder di pasaran saat ini hanya Rp 12 ribu per kilo. Sedangkan harga telur layak konsumsi dari kandang peternak HPP-nya (harga pokok produksi) kisaran Rp 19 ribu.

"Hal ini yang menambah hancurnya harga telur di pasaran. Terkait dengan itu, sebenarnya sudah ada aturan dari Menteri Pertanian tentang telur breeder yang tidak baik untuk dikonsumsi manusia. Pasalnya, telur itu hanya untuk ditetaskan," ungkapnya sembari berharap segera ada tindakan dari Pemkot Batu terkait hal ini.

Turut hadir mendampingi para peternak, Selasa (5/5) pagi tadi, Ludi Tanarto, anggota DPRD Kota Batu dari Fraksi PKS. Ia berharap ada komunikasi dan ada titik temu yang baik antara peternak dengan Dinas Pertanian. Menurutnya, pengedar telur yang tidak layak konsumsi itu harus mendapat teguran oleh dinas terkait agar harga telur di pasaran bisa kembali normal.

"Semestinya Dinas Pertanian mengirimkan surat ke provinsi karena untuk peternak besar adalah domain dari dinas peternakan provinsi," ujarnya.

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO