​Wafat 7 Ramadan 1366 H, 75 Tahun Lalu, Hadratussyaikh Peletak Batu Kemerdekaan RI

​Wafat 7 Ramadan 1366 H, 75 Tahun Lalu, Hadratussyaikh Peletak Batu Kemerdekaan RI Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy'ari. foto: BANGSAONLINE.COM

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - “Seandainya di dunia ini ada sepuluh orang saja seperti beliau () yang mengkhususkan diri untuk dakwah Islam di Eropa umpamanya, dengan gaya bahasa beliau yang halus dan menarik itu, maka tak diragukan lagi kita akan melihat hampir semua orang Eropa beragama Islam,” kata Karl Von Smith.

Pernyataan Karl Von Smith itu disampaikan kepada Muhammad Asad Syihab, penulis buku Al-Allamah Muhammad Hasyim Asy’ari Wadli’u Istiqlal Indonesia.

Ir. Karl Von Smith populer saat perang kemerdekaan RI. Ia lahir pada 1902 di Kota Hanover Jerman. Ia bekerja di Kementerian Dalam Negeri Belanda. Pada 1929, perusahannya mengirim Smith ke Indonesia.

Saat di Surabaya ia menyaksikan kuli bangunan istirahat kerja. Kuli itu berwudlu lalu salat. Smith tertarik. Ia penasaran. Kenapa kuli itu selalu membasuh muka. Juga beberapa bagian tubuhnya. Lalu salat.

Ia bertanya, tapi kuli itu tak bisa menjelaskan. Ia menyarankan Smith bertemu KHM Hasyim Asy’ari. Ulama besar. Pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Juga pendiri Pesantren Jombang. Jawa Timur.

Pada 1931 Karl Von Smith bertemu . Sejak itu ia intensif berdialog. Tentang agama. Ia 10 bulan berdiskusi dengan sampai akhirnya ia masuk Islam.

Peristiwa Karl Von Smith masuk Islam ini adalah bukti kepiawaian dalam berdakwah. Menurut pengakuan Karl Von Smith, tak pernah mengutip ayat-ayat Al-Quran atau Hadits. “Beliau () samasekali tak pernah menyampaikan kepada saya nash-nash Al-Quran atau sabda-sabda Rasulullah SAW atau dari buku-buku kaum muslimin,” kata Karl Von Smith seperti ditulis Muhammad Asad Syihab dalam bukunya Al-Allamah Muhammad Hasyim Asy’ari Wadli’u Istiqlali Indonesia ( KHM Hasyim Asy’ari Pejuang Kemerdekaan Indonesia). Buku ini diterjemahkan Zainur Ridlo. Diterbitkan Pustaka Jombang.

Kenapa tak mengutip Al-Quran dan Hadits? “Karena beliau () tahu, bahwa saya ketika itu belum beriman dan tidak percaya kecuali kepada apa yang saya imani, sehingga beliau tidak mengemukakan kepada saya sesuatu yang tidak saya percayai,” kata Karl Von Smith.

Berarti sangat arif dan mulia akhlaknya. Ia menghargai penganut agama lain. tak mau mengusik keimanan penganut agama lain. menghargai keyakinan yang dianut Karl Von Smith yang saat itu beragama Kristen.

Lalu bagaimana memahamkan Islam? jika tak pernah menyitir ayat al-Quran dan Hadits sebelum Karl Von Smith masuk Islam? “ KH Muhammad Hasyim Asy’ari memahamkan kepada saya tentang Islam dari buku-buku yang pernah saya baca dan dari agama Nasrani yang pernah saya peluk,” kata Karl Von Smith

Bahkan ketika Karl Von Smith minta pendapat tentang keinginannya untuk masuk Islam, tidak serta merta mengiyakan. justru menekankan pentingnya keyakinan agama didasarkan pada ilmu dan kesadaran.

“Ketika saya meminta pendapat beliau () tentang niat dan keinginan saya untuk memeluk Islam, beliau menjawab, 'Kamu bebas untuk memilih agama yang kamu suka dan kamu ridlai untuk dirimu. Kamu telah memahami Islam, maka pilihlah untuk dirimu keyakinan (aqidah) dan agama yang kamu percayai dengan syarat keimanan dan aqidah ini berdasarkan ilmu, pengertian, dan kesadaran, dan keyakinan setelah mempelajarinya',” ungkap Karl Von Smith menirukan petuah .

Padahal keyakinan Karl Von Smith sudah bulat. “Ketika itulah saya berniat memeluk agama Islam dan saya menyatakannya di hadapan beliau,” kata Karl Von Smith. Ia lalu mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan . Tentu disaksikan orang-orang Islam yang lain.

Lihat juga video 'Semua Penonton Bioskop Disalami, Anekdot Gus Dur Edisi Ramadan (18)':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO