SURABAYA, HARIAN BANGSA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah melakukan rapid test pada 249 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia yang tiba ke Jawa Timur, Rabu (15/4) melalui bandara Juanda, Sidoarjo.
Dari jumlah itu, terinci 172 orang PMI dari Kuala Lumpur Malaysia dan sebanyak 77 orang PMI dari Kuala Lumpur Malaysia yang sebelumnya telah menjalani observasi selama 14 hari di Medan Sumatera Utara.
BACA JUGA:
- Maksimalkan Pelayanan, Pj Gubernur Jatim Resmikan Layanan Hematologi Onkologi Anak RSUD dr Soetomo
- Buka LKS SMK XXXIII Jatim 2024, Adhy Karyono Optimis Jadi Modal Strategis Pertahankan Juara
- Soal LKPJ 2023, Pj Gubernur Jatim Tegaskan Hal ini
- Komitmen Tingkatkan Kesamaan Hak dan Kesempatan bagi Disabilitas, Pj Gubernur Jatim Resmikan Gadisku
Begitu tiba di bandara Juanda, seluruh PMI tersebut segera dilakukan rapid test oleh petugas kesehatan dari Pemprov Jawa Timur dan juga Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya.
Masing-masing PMI yang tiba di Juanda dilakukan pendataan alamat tujuan kampung halaman, dicek suhu tubuhnya dan dilakukan pemeriksanaan klinis. Baru setelah itu setiap PMI diambil sampel darahnya untuk diuji dalam rapid test pendeteksi virus SARS-CoV-2.
“Ini menjadi perlakuan standar yang kita terapkan pada setiap PMI yang pulang ke Jawa Timur. Kita ingin memberikan perlindungan dan rasa aman pada masyarakat terutama masyarakat yang menjadi tujuan pulang para PMI ke kampung halaman,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sembari menyampaikan update penyebaran Covid-19 Jatim di Gedung Negara Grahadi, Rabu (15/4).
Protokol kesehatan yang disiapkan Pemprov Jatim adalah bagi setiap PMI yang setelah dites cepat ternyata hasilnya negatif, mereka akan diperiksa apakah memiliki tanda klinis gejala Covid-19. Jika ada yang mengalami gejala klinis, meski rapid test-nya hasilnya negatif, maka PMI tersebut akan dibawa oleh tim kesehatan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim untuk mendapatkan perawatan.