​Ribuan Pemudik Mulai Masuk Blitar, Pemkab Minta Pihak Desa Perketat Pengawasan

​Ribuan Pemudik Mulai Masuk Blitar, Pemkab Minta Pihak Desa Perketat Pengawasan Satker DPMD dan Dinsos Jatim memberikan bantuan sembako bagi keluarga yang di karantina di Karangsono Kanigoro.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Ribuan pemudik mulai memasuki Kabupaten sejak akhir Maret 2020. Ribuan pemudik ini menyebar hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten . Namun ada beberapa Kecamatan yang menjadi menyumbang terbesar jumlah pemudik.

Sekretaris Gugus Tugas COVID-19 Pemkab , Achmad Cholik mengatakan 10 Kecamatan yang menjadi tujuan pemudik tertinggi sejauh ini adalah Kecamatan Bakung, Binangun, Doko, Kademangan, Panggungrejo, Selopuro, Selorejo, Srengat, Wlingi dan Wonotirto. Jumlah pemudik yang datang hingga kini terdata sebanyak 3.674 orang.

Kebanyakan dari Malaysia, Taiwan, dan Hongkong mereka adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang mudik ke kampung halamannya masing-masing. Sementara selain para PMI juga ada pemudik yang baru datang dari berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Bali, Surabaya dan Kalimantan.

"Nah untuk para PMI ini biasanya sudah dilaksanakan prosedur penanganan sejak mereka di bandara. Mereka juga sudah terdata di bandara, Pemprov dan Disnaker sehingga lebih mudah untuk dilakukan pemantauan," ungkap Achmad Cholik, Jumat (10/4/2020).

Diprediksi gelombang pemudik masih akan terus bertambah. Utamanya memasuki bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Untuk itu, Pemkab meminta setiap desa menyiapkan tempat karantina. Serta memperketat pengawasan terhadap warganya yang baru saja tiba.

"Selama proses karantina tanggung jawab ada di pihak desa maupun aparat yang bertugas di masing-masing desa. Para pemudik harus mengikuti protokol kesehatan, yaitu menjalani karantina selama 14 hari. Baik karantina mandiri di rumah masing-masing atau di tempat karantina yang disediakan pihak desa," tegasnya.

Namun, saat ini dari 220 desa di Kabupaten baru Desa Karangsono Kecamatan Kanigoro yang mengisolasi pemudik secara kolektif di satu lokasi. Desa Karangsono mengkarantina warganya yang baru kembali dari Bekasi.

"Untuk Desa Karangsono bahkan sudah mendapatkan apresiasi dari Gubernur Jatim. Satker Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Dinsos Jatim juga memberikan bantuan sembako bagi keluarga yang di karantina di Karangsono, Kanigoro. Kami berharap langkah Desa Karangsono ini segera diikuti desa-desa lain di Kabupaten ," paparnya.

Dia mengimbau, desa-desa lain yang belum memiliki tempat karantina untuk meningkatan pengawasan isolasi mandiri. "Kami berharap hal ini diikuti desa lain. Kami meminta agar perangkat desa dan warga desa meningkatkan kewaspadaan dengan kedatangan para pemudik," pungkasnya.

Hingga Kamis 9 April sore kemarin, terdata jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten sebanyak 567. Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 7 orang. Sementara satu orang yang dinyatakan positif telah dinyatakan sembuh. (ina/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO