​Dinkes Pacitan Krisis APD dan Masker

​Dinkes Pacitan Krisis APD dan Masker

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Krisis perlataan medis masih berlangsung di Pacitan. Alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat sangat kurang, begitu juga masker.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan , Rachmad Dwiyanto mengakui untuk APD masih sangat langka. Dinkes bersama Puskesmas sudah berusaha mencari ke beberapa daerah, namun kesulitan untuk barang-barang tersebut.

"Di beberapa kota, bahan APD sudah habis. Perusahaan pembuat APD juga kesulitan bahan baku untuk diproduksi. Bahan masker juga demikian. Sulit, sehingga tidak ada perusahaan yang memproduksi," ujarnya, Sabtu (4/4).

Khususnya masker, menurut Rachmad, Dinkes sudah mendapatkan bantuan dari Pemprov Jatim sekalipun jumlahnya sangat terbatas. Setiap puskesmas hanya mendapatkan dua boks, masing-masing berisikan 50 biji. Itu pun penggunaannya dibatasi, hanya bagi paramedis dan tenaga medis yang menangani pasien. Bagi yang tidak, cukup mengenakan masker berbahan kain.

Sekadar informasi, Kementerian Kesehatan telah menyampaikan Surat Edaran (SE) Nomor HK 02.01/ Menkes/215/2020 tentang Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Untuk Pencegahan Dan Atau Penanganan Coronavirus Disease () Tahun 2020. SE tersebut mengatur pemanfaatan DAK non fisik, yaitu melalui penggunaan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk kegiatan surveilans dan intervensi faktor risiko kesehatan lingkungan, dapat dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan APD, masker, hand sanitizer, sarung tangan, bahan disinfektan, dan formulir penyelidikan epidemiologi, dan pemantauan kontak. (yun/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO