PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com – Pasca penutupan wisata Bromo Kabupaten Probolinggo yang dilakukan oleh pemerintah akibat dampak pencegahan virus corona, para pengusaha hotel 'kurang darah'. Omzet mereka mengalami penurunan hingga 50 persen.
“Sejak penutupan Bromo, pengunjung sepi. Terutama wisatawan domestik,” ujar pemilik Hotel Lava-Lava, Herry Kurniawan kepada wartawan, Minggu (22/3).
BACA JUGA:
- Jamaah Aboge Baru Hari ini Salat Idul Fitri, Berikut Penjelasannya
- Berikut 5 Gunung dengan Pemandangan Terbaik di Jawa Timur, Referensi untuk Libur Lebaran
- Jelang Idulfitri, Polres Probolinggo Kota Mengecek Meterisasi dan Kandungan BBM Sejumlah SPBU
- 15 Persen Gedung Sekolah Rusak, Kadisdikdaya Probolinggo Intervensi Kasek Terkait untuk Perbaikan
Sepinya pengunjung wisata Bromo, membuat Herry Kurniawan harus memutar otak. Karena banyak tamu-tamu yang membatalkan kunjungannya ke Bromo.
“Ya terpaksa mengurangi jam kerja karyawan. Dari 30 hari menjadi 15 hari. Metode itu dilakukan karena kita tidak ingin mengurangi jumlah karyawan karena turunya omzet perusahaan,” katanya.
Ketua Satgas Covid-19 Pemkab Probolinggo, Anggit Hermanuadi menjelaskan, kondisi itu tidak hanya terjadi di wilayah Probolinggo saja. Namun hampir setiap daerah di Jawa Timur.
Anggit mengimbau agar pihak pengelola hotel di kawasan Bromo tetap beraktivitas dan mematuhi protokoler kesehatan. Seperti menyediakan masker, hand sanitizer dan alat kesehatan lainnya. (prb1/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News