Molly dan sahabatnya, Nikki Boyer. foto: mirror.co.uk
BANGSAONLINE.com – Molly (41), nama belakangnya enggan disebutkan, didiagnosis menderita kanker payudara stadium 4. Dia memilih meninggalkan suaminya, yang telah dinikahi selama 15 tahun, untuk berpuas-puas main seks dengan siapa saja, sebelum meninggal. Bahkan dia mengupload kegiatannya dan diberi judul: Dying for Sex - dipandu sahabatnya, aktris Nikki Boyer.
Molly berkata, "Secara seksual, saya dan suami memiliki kesulitan sebelum kanker datang [pertama kali]. Tepat sebelum saya didiagnosis, saya agak ingin mengisi ulang kehidupan seks kita ... dan kemudian kanker muncul."
Molly memakai terapi hormon yang seharusnya "menghancurkan" libidonya, tetapi itu benar-benar meningkatkan gairah seksnya - dan itulah saat dia memutuskan untuk meninggalkan suaminya. "Aku selalu bersemangat," katanya di podcast. "[Tubuhku] perlu disentuh."
Molly dan Nikki menjadi teman setelah bertemu di kelas akting New York City. Molly kemudian melambungkan dirinya ke dunia kencan dan pada satu titik dia memiliki lebih dari 185 pelamar di teleponnya.
Dia berkata: "Seks membuatku merasa hidup - dan itu gangguan besar dari sakit. "Seorang lelaki datang dari malam sebelumnya dan mereka bertemu untuk minum kopi pada pukul 6 pagi. Dan dia sarapan bersama lelaki berikutnya. Aku berkata, 'Ada cerita di sini ... Seks dan penyakit jarang dibahas bersama."
Nikki menambahkan: "Ini bukan hanya tentang seks. Ini tentang menyembuhkan luka lama dan berdamai dengan apa yang terjadi padanya. Seks, baginya, bukanlah tujuan akhir."
Dalam satu episode, Molly menjelaskan mengapa dia membiarkan beberapa pria yang dia temui online datang ke rumahnya. “Apa yang akan kamu lakukan padaku? Bunuh aku? Saya sekarat. "
Tuan rumah podcast berkata: "Menceritakan kisahnya [di podcast] itu penting karena dia tidak ingin identitasnya menjadi kanker dan berjalan ke sebuah ruangan untuk membuat orang berkata, 'Bagaimana kabarmu?' Dia merahasiakannya."
Nikki mengatakan dia ingin orang lain terinspirasi oleh perjalanan Molly, yang akhirnya memang tak terselamatkan.
