​Gubernur Khofifah Ingatkan Pentingnya Literasi Digital dan Media bagi Masyarakat

​Gubernur Khofifah Ingatkan Pentingnya Literasi Digital dan Media bagi  Masyarakat

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali mengingatkan akan pentingnya Literasi Digital dan Media bagi masyarakat. Literasi media di era digitalisasi saat ini, menurut Gubernur Khofifah tak hanya akan berdampak pada media atau pemberitaan saja, namun juga ke berbagai aspek kehidupan masyarakat baik sosial, ekonomi, budaya maupun politik..

“Semua orang, siapa saja bisa memviralkan apa saja, dimana saja tanpa menghitung dampak yang ditimbulkan. Oleh karena itu literasi media menjadi penting agar kita pastikan yang kita share sesuatu yang produktif dan konstruktif,” ungkap Gubernur Khofifah saat mengisi Talkshow pada gelaran Grand Launching Clicks.id di Auditorium Lt.9 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Kamis (27/2) siang.

Digitalisasi dijelaskan Gubernur Khofifah telah merambah hampir semua bidang. Di Jatim sendiri hampir semua drsa sudah tetakses 4G. Khusus dalam bidang perekonomian, dirinya mencontohkan bagaimana digitalisasi berpengaruh pada penurunan penggunaan tenaga kerja manusia pada industri. Banyak sekali pabrik-pabrik yang mengganti peran buruh dengan mesin otomatis. Oleh sebab itu, literasi digital juga sangat penting untuk melakukan konfirmasi terhadap dinamika yang berkembang , salah satunya melalui peran media.

“Era digital bukan hanya soal media atau transformasi ekonomi, tapi juga ada disrupsi di bidang ekonomi, budaya, sosial dan lainnya. Oleh sebab itu, saya berharap proses literasi ini juga akan berseiring dengan yang akan dilakukan oleh teman-teman media. Digitalisasi yang berjalan berseiring dengan penguatan pondasi karakter bangsa, nilai kegotong royongan serta saling menghormati,” tambahnya.

Ditambahkan Gubernur Khofifah, peran media untuk bisa memberikan berita yang bisa dipertanggungjawabkan menjadi kebutuhan saat ini. Hal itu tak lain juga untuk melindungi masyarakat terhadap segala bentuk pemberitaan yang tidak benar.

“Produk media dipastikan ada yang mempertanggungjawabkan, sehingga jika ada sesuatu yang menyegaja tidak sesuai fakta maka ada konsekuensinya. Ini penting untuk jadi literasi masyarakat sebagai pembeda dengan media sosial yang bisa memviralkan hal yang mungkin fiktif seolah sebuah kebenaran viral secara luas tanpa lembaga pengawasan serupa Dewan Pers. ,” ungkap Gubernur perempuan pertama di Jatim itu.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO