JOMBANG, BANGSOANLINE.com - Meski menjadi tokoh nasional dan sangat dihormati banyak pihak, tapi Ir KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) tetap terbiasa hidup sederhana. Pengasuh Pesantren Tebuireng itu semasa hidupnya tiap hari mengeliping Koran sendiri. Padahal pekerjaan remeh itu bisa saja diperintahkan kepada ajudan atau santrinya yang puluhan ribu.
“Iya, menggunting sendiri, mengeliping sendiri,” tutur Nyai Farida Salahuddin Wahid, istri tercinta Gus Sholah, kepada BANGSAONLINE.com suatu ketika.
BACA JUGA:
- Lagi, Kejutan dari Dapil Jatim VIII, Suara Gus Irfan Menyalip, Suara Bos Lion Air Melompat
- Hadratussyaikh Anggap Lebih Bahaya Najisnya Pikiran Manusia Ketimbang Najisnya Anjing
- Nabi Musa Tiga Kali Tak Lulus Ujian Nabi Khadir
- Hadratussyaikh Menempatkan Keulamaan di atas Politik, Berwibawa dan Fatwanya Didengar
(Ustadz Amin Zaen membantu Gus Sholah memakai jas. foto: istimewa)
Kebiasaan mengeliping koran ini tampaknya konsekuensi logis dari kreativitas dan produktivitasnya sebagai penulis. Seorang penulis umumnya, selain rajin membaca juga rajin mengeliping koran untuk dokumentasi yang sewaktu-waktu bisa dijadikan referensi.
Tapi kenapa Gus Sholah mengeliping sendiri? “Karena beliau yang paham mana yang penting dan yang tidak,” kata Ustdaz Amin Zein, ajudan Gus Sholah kepada BANGSAONLINE.com. “Kalaupun beliau ada di Jakarta, maka kamilah yang dipandu untuk mengeliping sesuai dengan arahan Abah Yai,” tutur Amin Zaen.
(Kliping koran HARIAN BANGSA, salah satu koran bacaan Gus Sholah dan Nyai Farida Salahuddin Wahid. foto: istimewa)
Gus Sholah tinggal di kediamannya di bagian belakang Pesantren Tebuireng. Rumah yang baru dibangun itu dekat Maqbarah Masyayikh. Semula Gus Sholah tinggal di nDalem Kasepuhan Pesantren Tebuireng yang terletak di sebelah utara masjid Pesantren Tebuireng.
Namun pada 2016 Gus Sholah menyerahkan posisinya sebagai pengasuh Pesantren Tebuireng kepada KH Abdul Hakim yang akrab dipanggil Gus Kikin. Memang Gus Sholah tetap aktif sebagai pengasuh Pesantren Tebuireng, tapi mantan ketua PBNU itu pindah ke rumah pribadinya yaitu di bagian belakang komplek Pesantren Tebuireng.